Jatim  

Lewati Badai, ‘Anak Garuda’ Gelar Experiental Learning, Siap Bangkit

Kabarjagad.id, Batu– Longgarnya regulasi pandemi covid-19 yang sudah ditetapkan pada awal 2022 lalu karena tren kasus yang menurun, dan badai persoalan yang perlahan surut, membuat SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu kembali melakukan Experiental Learning.

Program belajar yang berbasis pembelajaran melalui pengalaman dan refleksi di tempat lain itu, kembali diterapkan setelah 2 tahun terkungkung akibat bencana non alam yang membuat sejumlah tempat harus diperketat mobilitasnya.

Kepala SMA SPI Kota Batu Risna Amalia mengatakan Experiental Learning sendiri merupakan metode studi and fun yang mampu meningkatkan kreativitas dan pengalaman-pengalaman baru bagi anak ketika menghadapi dunia luar.

“Destinasi wisata pilihan kami adalah Jatim Park 1 dan Jatim Park 2. Ada 148 siswa yang kami berangkatkan dengan 8 guru pendamping,” katanya pada Sabtu (12/11/2022).

Lebih lanjut, Risna menegaskan antusias siswa yang identik disebut Anak Garuda itu, saat kembali melakukan experiental learning cukup begitu terasa.

Hal ini dibuktikan dengan melihat satwa yang sering mereka temui di daerah kelahirannya dan menjabarkannya dengan begitu antusias dan ada juga yang mengabadikan momennya hanya untuk dibagikan ke media sosial.

Sebanyak 73 Anak Garuda kelas XII siswa SMA SPI berwisata di Jatim Park 2, sedangkan untuk kelas X yang berangkat berjumlah 25 siswa dan kelas XI berjumlah 40 siswa serta berkunjung ke Jatim Park 1.

“Bedanya memang di permainan, tapi untuk tugas tetap diberikan sama ditambahkan dengan alasan yang dijabarkan oleh masing-masing pribadi dalam kelompok. Kami menyadari, di usia-usia kelas X dan XI memang sedang inginnya diberikan keleluasaan untuk mengeksplor banyak hal, disamping itu juga mereka membutuhkan suasana baru dalam belajar,” imbuhnya.

Risna juga menegaskan pengalaman edukasi menarik mereka dapatkan melalui berwisata ini, membuat banyak tawa dan cerita yang bisa didapatkan.

Secara khusus, ia juga bersyukur dengan melihat senyuman Anak Garuda yang bisa membagikan rasa bahagia ini melalui cerita mereka nantinya pada keluarga di rumah.

“Dan program ini sudah biasa kami lakukan dari sejak angkatan pertama dan tetap kami pertahankan sebagai bentuk ciri khas dari sekolah kami pula. Tidak kurang, tidak lebih,” papar dia.

Risna menegaskan, porsi yang mereka berikan pun sama rata dengan angkatan-angkatan terdahulu. Dengan demikian, program ini diharapkan menjadi tolok ukur membentuk jiwa curiousity Anak Garuda melihat sisi lain dunia lewat hiburan. (Syaiful/fur)

Bagikan

Tinggalkan Balasan