Kemhan Kukuhkan Bela Negara Di Kota Madiun, Kapolres : Masyarakat Mendukung Kesadaran Bela Negara

Kabarjagad, Madiun – Dalam rangka memperkuat ketahanan nasional yang berlandaskan karakter dan ideologi, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia melalui Direktorat Bela Negara, Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan), menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Pembinaan Kesadaran Bela Negara bagi Lingkup Masyarakat” di Kota Madiun, Jawa Timur.

Kegiatan strategis ini dipimpin langsung oleh Direktur Bela Negara Brigjen TNI G. Eko Sunarto, S.Pd., M.Si., dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda, termasuk Wali Kota Madiun Dr. H. Maidi, serta Wakapolres Madiun Kota, Kompol Dr. I Gusti Ananta Putra, S.H., S.I.K., M.H., yang turut mendukung penuh agenda bela negara di wilayahnya.

Acara ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2022 tentang Kebijakan Pembinaan Kesadaran Bela Negara. Kegiatan ini sekaligus menjadi respons terhadap berbagai tantangan nonmiliter seperti radikalisme, kejahatan digital, disinformasi, hingga disorientasi identitas budaya yang mengancam ketahanan ideologis bangsa.

“Bela negara adalah investasi jangka panjang untuk membangun karakter bangsa yang resilien. Ini adalah bentuk pertahanan ideologis dan moral terhadap ancaman hibrida yang menyasar kesadaran kolektif bangsa kita,” tegas Brigjen TNI G. Eko Sunarto dalam sambutannya.

Wali Kota Madiun, Dr. H. Maidi, menyambut baik sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. “Bela negara hari ini harus ditanamkan sejak dini, bukan hanya simbolik, tapi harus menjadi budaya. Kota Madiun siap bersinergi dengan Kemhan dalam membangun pertahanan akar rumput berbasis nilai lokal dan nasional,” ujarnya.

Kapolres Madiun Kota, AKBP Wiwin Junianto, S.I.K., dalam pernyataannya menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya membumikan nilai-nilai bela negara di tengah masyarakat. “Kesadaran bela negara adalah kunci dalam membangun masyarakat yang tangguh dan tidak mudah terprovokasi. Polri siap menjadi bagian dari upaya pembinaan kesadaran nasional ini,” ungkap Kapolres.

Sejumlah narasumber dari BNN, Kesbangpol, hingga akademisi memberikan materi strategis dalam forum ini. Salah satunya, AKBP Lilik Dewi Indarwati dari BNN, menegaskan bahwa narkotika merupakan ancaman multidimensi yang dapat merusak generasi bangsa. “Narkoba bukan sekadar tindak kriminal, tapi senjata senyap yang menghancurkan daya saing bangsa,” tandasnya.

Tak sekadar sosialisasi, kegiatan ini dirancang sebagai kaderisasi nilai-nilai bela negara dengan menekankan lima nilai utama: cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila, rela berkorban, serta memiliki kemampuan awal bela negara. Tujuan akhirnya adalah membentuk SDM yang kuat secara ideologis, literat digital, dan adaptif terhadap disrupsi global.

Dengan pendekatan Total Defense atau Sistem Pertahanan Semesta, Kemhan menegaskan pentingnya sinergi nasional dan lokal. “Bela negara bukan milik aparat, tapi agenda seluruh bangsa. Di era tanpa batas, ketahanan dimulai dari keluarga, sekolah, dan komunitas,” tutup Brigjen Eko.

Kemhan menyatakan komitmennya untuk terus memperluas jangkauan pembinaan ke seluruh wilayah Indonesia, guna mewujudkan masyarakat sipil yang tangguh, berkarakter, dan siap menjaga keutuhan NKRI dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman masa kini.(Djr)

Bagikan

Tinggalkan Balasan