BISTF – Paragliding Accuracy League 2025 Berlangsung Sukses, Malaysia Dominasi Juara

Wali Kota Batu Nurochman bersama Ketua TP PKK Kota Batu Siti Fauziah Nurochman beserta Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto beserta tamu undangan saat foto bersama semua atlet paralayang. (Fur/kabarjagad)

Kabarjagad, Kota Batu – Event sport tourism “Batu Internasional Sport Tourism Festival (BISTF) – Paragliding Accuracy League 2025”, International Paragliding Accuracy Championship (IPAC) 2nd Series yang berlangsung dari tanggal 17 – 20 Juli 2025 di Kota Batu berlangsung sukses, dan kegiatan ini resmi ditutup oleh Wali Kota Batu Nurochman, bertempat di Landing Paralayang, Songgomaruto, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu, Minggu (20/7/2025). BISTF 2025 ini adalah salah satu event paralayang yang paling istimewa di Kota Batu.

Pada event ini, atlet-atlet dari Malaysia berhasil mendominasi dengan memenangkan tiga dari empat kategori, yaitu Junior, Overall, dan Beregu. Satu-satunya gelar yang diraih oleh Indonesia datang dari atlet Jawa Tengah di kategori Female.

Dalam sambutannya, Wali Kota Batu Nurochman menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung dan mensukseskan kejuaraan BISTF – Paragliding Accuracy League 2025.

“Syukur alhamdulilah sore ini kita menyelesaikan gelaran BISTF berjalan dengan lancar, tertib, dan semarak. Ini menjadi bukti bahwa Kota Batu siap menjadi tuan rumah bagi event-event besar yang memadukan olahraga, pariwisata, dan semangat kebersamaan,” ungkapnya.

Kolase para atlet paralayang saat menerima hadiah. (Fur/kabarjagad)

Menurutnya, melalui event BISTF ini, Pemerintah Daerah ingin terus membangun wajah Kota Batu sebagai kota tujuan sport tourism berkelas yang berbasis alam, budaya, dan keramahan warganya.

Selain itu, Pemerintah Kota Batu akan terus berbenah. Infrastruktur olahraga akan kami perkuat, SDM atlet dan pelatih akan disiapkan, dan setiap event akan di sinergikan dengan potensi-potensi lokal.

“Bagi kami, sport tourism bukan hanya ajang kompetisi. Ini adalah ruang bertemunya ragam budaya, tumbuhnya semangat kolaborasi, sekaligus peluang untuk memperkenalkan kekayaan lokal dan menggerakkan roda ekonomi masyarakat,” jelas Wali Kota Nurochman.

Dalam kesempatan ini, Ketua Pengprov FASI Jatim, Arif Eko Wahyudi, juga menyampaikan bahwa event sport tourism ini juga dalam rangka meningkatkan rangking Indonesia di dunia.

“Kami laporkan, sampai hari ini posisi Indonesia di nomor kejuaraan internasional kategori 2, itu kita ada di ranking 6. Ranking 1 Cina, ranking 2 Jerman, ranking 3 Kosovo, ranking 4 Serbia, ranking 5 Slovenia, Indonesia ranking 6. Indonesia pernah jadi ranking 1 dunia ketika tahun 2019 bulan Desember, dan Alhamdulillah setelah itu Covid, gak ada kejuaraan di seluruh dunia, kita jadi ranking 1 dunia selama 1 tahun. Jadi, negaranya ranking 1, atletnya juga ranking 1, atas nama Catur,” ujar Arief.

Menurut Arief, event International Paragliding Accuracy Championship (IPAC) ini merupakan salah satu produk kejuaraan dunia paralayang, yang bisa dikatakan menjadi kompetitor kejuaraan Paragliding Akurasi World Cup (PGAWC). Sampai sekarang 10 ranking teratas dunia itu 6 dari Eropa 4 dari Asia.

“Nah, kita ingin di nomor akurasi ini, Asia digdaya kembali seperti sebelum-sebelumnya. Nah, makanya kita buat nama produknya International Paragliding Akurasi Championship (IPEC), 1 tahun kita bikin 4-5 series. Dan kita berharap kita bisa kerjasama dengan Thailand, Malaysia, Korea kita sama-sama, kalau ranking-ranking terbaik kita datang di kejuaraan itu, maka bobotnya akan naik dan alhamdulillah kejuaraan kali ini pecah telur,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto, menyampaikan bahwa selama event BISTF- 2025 yang berlangsung di Kota Batu, ekonomi lokal mengalami peningkatan yang signifikan.

“Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar tempat acara berhasil mendapatkan omzet hingga Rp4 juta dalam empat hari. Tidak hanya itu, sektor perhotelan, travel, dan jasa kuliner juga mendapatkan manfaat dari peningkatan jumlah pengunjung,” jelasnya.

“Atlet dari luar kota dan luar negeri menghabiskan uang sekitar Rp700 ribu hingga Rp1 juta per hari, terutama untuk akomodasi, makanan, transportasi, dan belanja. Seperti, atlet dari Malaysia akan tinggal di Kota Batu hingga tanggal 23 Juli 2025, sehingga uang akan tetap berputar di Kota Batu selama beberapa hari ke depan,” ujar Kadisparta Onny sembari menambahkan, bahwa Kejuaraan kedepan, pihaknya akan menambah kategori cross country, ini lebih menantang dan kompetitif yang disukai oleh para atlet.

Salah satu official juru latih paralayang dari Malaysia, Mohd Nafi Bin Sulaiman, Ia mengaku bersyukur atas berhasilnya meraih kemenangan dalam event BISTF 2025 ini, yang telah sekian lama dinantikan.

“Alhamdulillah, setelah sekian lama kita beraksi di tanah Indonesia, kita Malaysia memang sukar untuk menggapai kemenangan. Dan sekarang, Alhamdulillah kita dapat menjadi juara dibeberapa kategori, seperti di Tim, junior dan overall. Dan harapan kita senantiasa menunggu setiap tahun, kalau boleh kita senantiasa akan ikut kompetisi di Batu ini, sebabkan tempatnya bagus, dingin, makanannya enak, dan tempatnya aman,” ungkapnya. (Fr)

Bagikan

Tinggalkan Balasan