Kolase kegiatan pelatihan Ilmu Bisnis Pertanian, Hidroponik, dan Sains Pangan kepada masyarakat, Guru dan Siswa SMP/MTs sederajat se-Kota Batu di SMKN 2 Batu. (Ist)
Kabarjagad, Kota Batu — SMKN 2 Batu kembali menjadi pionir dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian dan sains terapan. Melalui kegiatan rutin tahunan, sekolah ini sukses menggelar Pelatihan Masyarakat yang mengedukasi ratusan guru dan siswa SMP/MTs sederajat se-Kota Batu, pada Kamis (23/10/2025).
Acara ini secara intensif membekali peserta dengan wawasan dan keterampilan praktis di tiga Program Keahlian unggulan: Agribisnis Tanaman, Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian, dan Kimia Analisis, dengan tujuan utama menumbuhkan semangat kewirausahaan dan kepedulian terhadap dunia pertanian.
Kepala SMKN 2 Batu, Slamet Winarto, MPd, dalam sambutannya menekankan peran vital kegiatan ini. Beliau menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah perwujudan nyata dari niat sekolah untuk berbagi ilmu dan pengetahuan tentang pertanian, serta mengabdi pada Masyarakat.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, benih-benih kecintaan terhadap sektor pertanian dapat tumbuh subur di kalangan generasi muda. Dunia pertanian bukan lagi sekadar kotor dan tradisional, tetapi penuh peluang inovasi dan kewirausahaan. Inilah yang ingin kami tanamkan,” ujar Kasek Slamet Winarto.
Selain itu, Ia juga berharap Kegiatan ini menjadi katalisator yang menumbuhkan semangat generasi muda agar lebih peduli terhadap masa depan dunia pertanian di Kota Batu.
Di Program Keahlian Kimia Analisis, pelatihan berlangsung sangat interaktif dengan mengusung tema “Pembuatan Lilin Aroma Terapi dan Analisis Makanan.” Sesi pertama berhasil memicu kreativitas peserta; guru dan murid terlibat aktif dalam setiap tahapan pembuatan lilin aroma terapi, mulai dari proses pencampuran bahan dasar, penambahan pewangi alami, hingga proses pencetakan lilin dengan bentuk-bentuk yang menarik dan bernilai estetik tinggi.
Tak kalah penting, di sesi kedua, para peserta diajak mengenal lebih dekat dunia sains terapan. Mereka diajarkan metode sederhana namun akurat untuk melakukan analisis kandungan Vitamin C pada sayuran cabai. Praktik ini bertujuan untuk mengenalkan peserta pada kandungan gizi yang tersembunyi pada bahan pangan sehari-hari, memberikan pemahaman mendalam tentang keamanan dan kualitas makanan yang mereka konsumsi.
Sementara itu, di Program Keahlian Agribisnis Tanaman, fokus pelatihan diarahkan pada teknik budidaya modern yang ramah lingkungan dan efisien. Ratusan peserta berkesempatan mempraktikkan metode menanam Hidroponik yang kini semakin populer.
Para instruktur mengajarkan cara penggunaan Rockwool sebagai media tanam pengganti tanah. Rockwool dipilih karena dikenal superior dalam kemampuan menyimpan air dan nutrisi esensial bagi pertumbuhan tanaman. Dalam praktik ini, peserta belajar mulai dari menyiapkan media, menanam benih sayuran, hingga teknik menjaga kelembapan agar proses pertumbuhan tanaman dapat berlangsung secara maksimal dan menghasilkan panen yang optimal.
Pengembangan kreativitas dan semangat kewirausahaan menjadi inti dari pelatihan di Program Keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Peserta, yang terdiri dari guru dan siswa, dibekali keterampilan mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai jual tinggi melalui praktik pembuatan Es Krim dan Bakso.
Pelatihan ini tidak sekadar mengajarkan resep, tetapi menumbuhkan pola pikir bahwa hasil pertanian lokal dapat diubah menjadi produk komersil yang diminati pasar. Diharapkan, ilmu dan keterampilan yang diperoleh para guru dan murid se-Kota Batu ini dapat dikembangkan lebih lanjut di sekolah masing-masing, menjadi inspirasi untuk berinovasi, serta membuka peluang usaha baru yang berbasis pada potensi sumber daya lokal. (Fr)












