Wali Kota Batu Nurochman bersama Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto beserta seluruh undangan saat foto bersama usai launching koperasi merah putih desa/kelurahan. (Ist)
Kabarjagad, Kota Batu – Pemerintah Kota Batu berhasil menuntaskan pendirian Koperasi Merah Putih di 24 desa dan kelurahan, menjadikannya daerah dengan capaian 100 persen dalam program nasional penguatan ekonomi kerakyatan berbasis desa. Keberhasilan ini disampaikan dalam rangkaian peringatan Hari Koperasi Nasional 2025 di PLUT KUMKM Kota Batu, Senin (21/7/2025).
Wali Kota Batu Nurochman dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan bangga atas kolaborasi seluruh unsur di Kota Batu dalam menyukseskan program koperasi desa dan kelurahan. Ia menegaskan bahwa koperasi bukan sekadar struktur ekonomi, tetapi alat perjuangan masyarakat dalam mengakses keadilan ekonomi.
“Kita ingin koperasi tidak hanya menjadi formalitas administratif atau pelengkap laporan. Koperasi Merah Putih di Kota Batu adalah alat perjuangan masyarakat desa dan kelurahan dalam membangun kemandirian ekonomi. Ini adalah upaya konkret untuk mengurangi kesenjangan, membuka akses modal, memperkuat pasar lokal, dan menyiapkan masyarakat menyongsong transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Nurochman.
Wali Kota menambahkan bahwa koperasi merupakan instrumen demokratis yang menyatukan potensi masyarakat tanpa memandang latar belakang ekonomi.
“Seluruh koperasi Merah Putih ini milik rakyat. Ini bukan milik segelintir elite, ini milik petani, pedagang kecil, pemuda desa, pelaku UMKM, dan seluruh warga yang ingin tumbuh bersama. Prinsip gotong royong dan kekeluargaan yang menjadi dasar koperasi adalah nilai yang telah hidup sejak lama di masyarakat kita,” ucapnya.
Wali Kota juga menyampaikan bahwa langkah berikutnya adalah memastikan koperasi-koperasi ini benar-benar hidup, aktif, dan mampu memberikan manfaat konkret.
“Tahap berikutnya adalah menggerakkan koperasi secara riil. Kita tidak ingin koperasi ini hanya berdiri di atas kertas. Pemerintah Kota Batu akan memberikan pendampingan manajemen, akses pembiayaan, pelatihan digitalisasi usaha, dan pembukaan jaringan pasar. Kita ingin produk petani dan UMKM Kota Batu masuk ke marketplace nasional, ritel modern, bahkan ekspor,” jelasnya.
“Jangan sampai koperasi hanya menjadi simbol. Ia harus jadi tulang punggung ekonomi lokal. Maka, kita harus terus kawal, kita perkuat kelembagaannya, kita hidupkan organisasinya, dan kita pastikan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat,” tutup Wali Kota Batu.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu, Aries Setiawan, menyebutkan bahwa Kota Batu kini memiliki 24 koperasi Merah Putih aktif dan telah membentuk Koperasi Multi pihak Coosae, sebagai koperasi induk yang akan menjadi offtaker dan pusat pembinaan koperasi desa dan kelurahan.
Acara ini juga dirangkaikan dengan
Penandatanganan komitmen kerja sama antara Dinas Koperasi dan Koperasi Multi Pihak Coosae, mencakup enam poin kolaborasi: penguatan kelembagaan koperasi, pengembangan produk unggulan, akses pembiayaan, digitalisasi usaha, penguatan pertanian berkelanjutan, dan pemetaan potensi wilayah.
Peluncuran resmi Koperasi Multi Pihak Coosae, yang bertujuan membangun ekosistem pertanian cerdas (smart agriculture) dan membuka peluang ekspor produk Kota Batu. Pemaparan disampaikan oleh Ketua Coosae, Rakhmad Hardiyanto.
Dilanjutkan dengan penyerahan akta pengesahan koperasi Merah Putih kepada Kelurahan Dadaprejo, Desa Gunungsari Bumiaji, dan Desa Sumberejo. Tiga notaris, Samiran, Yeni Pastriwi, dan Nurachma Azizanmenerima penghargaan atas dukungan percepatan legalisasi koperasi.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, Kejaksaan Negeri Batu, Pabung Kodim 0818, Perwakilan Bank Mandiri Rida Heli Suyanto, Perwakilan Bank BRI, Pimpinan Bank Jatim, Perwakilan Bank BNI, Camat Junrejo, Kabag Ren Polres Batu, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Batu, Anggota DPRD Kota Batu, Nurali.
Melalui capaian ini, Kota Batu meneguhkan diri sebagai kota yang berkomitmen terhadap penguatan ekonomi kerakyatan yang inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan. Koperasi Merah Putih bukan hanya target administratif, tetapi simbol keberdayaan masyarakat dalam membangun masa depan yang mandiri dan sejahtera. (fr)