Pameran Keramik Internasional ‘Independence Day’ di Kota Batu: Perpaduan Budaya dan Makna Kemerdekaan

Muchlis Arif, founder dan mentor Studio Matahati Ceramics (atas kanan), serta mahasiswa seniman dari mancanegara dan Indonesia saat tuangkan ekspresi melalui keramik. (Fur/kabarjagad)

Kabarjagad, Kota Batu – Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Studio Matahati Ceramics di Kota Batu resmi membuka pameran seni keramik internasional bertajuk “Independence Day” pada Rabu (20/8/2025). Pameran yang berlokasi di Perumahan Wastu Asri, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, ini bukan hanya sekadar ajang unjuk karya, melainkan sebuah dialog budaya yang mempertemukan lima negara dalam merayakan makna kemerdekaan.

Pameran ini menampilkan karya-karya kolaborasi para seniman dari Indonesia, India, Mesir, Vietnam, dan Sri Lanka. Sebelumnya, pameran ini telah mengadakan soft opening di Gedung Malang Creative Center (MCC) pada 18 Agustus 2025.

“Independence Day” An International Ceramic Art Exhibition yang resmi dibuka oleh ketua Panitia Acara, Heri JP, Ia mengaku bersyukur atas hadirnya Studio Matahati Ceramic di Perumahan Wastu Asri ini.

“Terima kasih atas apresiasinya Bapak Muchlis Arif kepada warga Wastu Asri. Kita semua merasa sangat bersyukur dan bangga dengan adanya Galeri atau Studio Matahati Ceramic ini sangat luar biasa, karena bisa mengenalkan Wastu Asri sampai Nasional, bahkan Internasional,” ungkapnya.

Pameran ini merupakan puncak dari program residensi seniman internasional yang diselenggarakan oleh Studio Matahati Ceramics bersama program magang mahasiswa Seni Rupa Murni dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Selama dua bulan, para seniman bereksplorasi dan bertukar budaya, menerjemahkan makna kemerdekaan ke dalam bentuk-bentuk artistik melalui media keramik.

Muchlis Arif, salah satu seniman yang juga mentor dalam acara ini, menyampaikan bahwa Kemerdekaan tidak hanya dirayakan dengan upacara atau lomba, tetapi juga bisa diungkapkan melalui seni.

“Kemerdekaan bisa juga diekspresikan melalui medium seni, dimana setiap karya menjadi cerminan dari makna yang berbeda-beda,” ujarnya.

Selain itu, Muchlis Arif, yang juga selaku founder Studio Matahati Ceramics, Ia menjelaskan bahwa pameran ini bukan sekadar ajang unjuk karya, melainkan sarana untuk dialog budaya.

“Intinya, kita tukar budaya. Mereka (seniman mancanegara) di sini belajar tentang budaya kita, mereka ingin tahu bagaimana kita memaknai dan merayakan Kemerdekaan di kampung-kampung,” tuturnya.

Setiap karya dalam pameran merefleksikan interpretasi unik dari para seniman terhadap tema kemerdekaan. Misalnya, seniman dari Mesir menyematkan makna “Istiqlal” atau kemerdekaan dalam karyanya, sementara seniman dari Vietnam mengekspresikan kemerdekaan sebagai sebuah “Harmoni”.

Adapun ekspresi seni retakan tanah liat di dinding yang syarat makna runtuhnya persatuan mengakibatkan perpecahan. Perbedaan ini justru menjadi kekuatan utama pameran, ini menunjukkan bahwa meskipun kemerdekaan dimaknai berbeda, namun esensinya tetap universal dan pentingnya akan persatuan yang harmoni.

Kolase suasana pameran “Independence Day” An International Ceramic Art Exhibition di Studio Matahati Ceramics, Kota Batu. (Fur/kabarjagad)

Artist yang hadir dari mancanegara, yakni : Ayush Kumar Rad dari India, Halla Gasser Omran dari Egypt (Mesir), Trang Dương Thiên Kiểu dari Vietnam, dan Yenuli Bihansa dari Sri Lanka, Sedangkan yang dari Indonesia adalah Muchlis Arif, Adib Muktafi, Adzraa Luthfi A., Alya Rahmani W., Evelyn Anggita S., Ilham Maulana Putra, Mutiara Azizah M., Najwa Awali S., Nur Avriela F. H., Raisa Hajar M., dan Rizqi Octa Putra Levy.

“Independence Day” An International Ceramic Art Exhibition akan berlangsung dari 20 hingga 31 Agustus 2025, buka 10.00 – 16.00 WIB di Studio Matahati Ceramics, Kota Batu. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan langsung perpaduan kreativitas dari berbagai negara dan merayakan kemerdekaan dari sudut pandang yang berbeda, serta mengapresiasi seni keramik dan makna dibaliknya. (Fr)

Bagikan

Tinggalkan Balasan