Pemkot Batu Kumpulkan Kekuatan Penuh Perangi Stunting

Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) saat rapat pra-koordinasi di Balai Kota Among Tani Kota Batu. (Ist)

Kabarjagad, Kota Batu – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Batu menggelar Rapat Pra-Koordinasi di Balai Kota Among Tani pada Jumat (24/10/2025) untuk menyatukan visi dan aksi lintas sektor. Pertemuan ini menjadi sorotan utama setelah muncul pengakuan keras dari internal pemerintah bahwa capaian penurunan stunting tahun sebelumnya dinilai belum maksimal dan angka stunting sulit bergerak turun.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batu, Zadim Effisiensi, yang memimpin rapat, secara tegas menyatakan bahwa pertemuan ini adalah langkah kritis untuk mengonsolidasikan program dan mengevaluasi capaian semester I tahun 2025.

“Hal ini dilakukan agar kolaborasi antar perangkat daerah tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, melainkan lebih terarah dan efektif,” ungkapnya.

Sementara itu, Andri Wijaya, narasumber dari Bappelitbangda Kota Batu, Ia menyoroti upaya yang belum maksimal dalam memerangi menurunkan angka stunting di Kota Batu.

“Kita belum maksimal di tahun ini. Tahun kemarin kita intens membahas pun angkanya tidak turun, apalagi jika dibiarkan,” ungkap Andri, yang juga memberikan sinyal adanya tantangan serius dalam mengatasi kasus stunting di Kota Apel ini.

Untuk menghadapi tantangan ini, Pemkot Batu mengerahkan kekuatan penuh dengan mengundang 33 perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) krusial—mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, hingga seluruh Camat. Komitmen multisektor ini mencerminkan bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga urusan gizi, lingkungan, hingga pola asuh masyarakat.

Rapat pra-koordinasi ini fokus pada tiga materi utama: Monitoring dan Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting Semester I 2025, penyusunan Tata Kelola OPD dalam Kelembagaan TPPS, serta Evaluasi BPKP PPS Tahun 2025.

Melalui forum koordinasi ini, Pemkot Batu berharap seluruh pemangku kepentingan dapat menyatukan langkah strategis dan memperkuat sinergi.

Tujuan utamanya adalah memastikan kebijakan daerah benar-benar tajam dan sejalan dengan target nasional untuk melahirkan generasi emas bebas stunting. Penutupan kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi intensif, perumusan kesimpulan, dan penetapan langkah tindak lanjut yang lebih konkret. (fr)

Bagikan

Tinggalkan Balasan