Wali Kota Batu Tampung Aspirasi Pedagang, Siap Kaji Ulang Pengembangan Pasar Among Tani

Audiensi perwakilan paguyuban pedagang Pasar Induk Among Tani bersama Wali Kota Batu Nurochman dan Jajaran. (Ist)

Kabarjagad, Kota Batu – Wali Kota Batu, Nurochman, didampingi Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, Asisten Perekonomian dan Kemasyarakatan, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan, serta jajaran SKPD terkait, menerima audiensi perwakilan paguyuban pedagang Pasar Induk Among Tani, di Rumah Dinas Wali Kota Batu, Selasa (12/8/2025) malam. Pertemuan yang berlangsung hangat ini menjadi ruang dialog antara pemerintah daerah dan pedagang untuk membahas berbagai persoalan, peluang, dan pengembangan pasar ke depan.

Dalam kesempatan tersebut, para pedagang menyampaikan sejumlah masukan, di antaranya terkait perbaikan infrastruktur seperti kebocoran talang, optimalisasi akses masuk bus dan truk besar ke dalam pasar, pengembangan zona tematik untuk mengangkat potensi buah dan sayur lokal, percepatan penerbitan Surat Izin Hak Pakai (SIHP), pengelolaan sampah yang telah berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, hingga wacana penggunaan sistem pembayaran parkir melalui QRIS.

Pedagang juga menyampaikan pentingnya strategi mendatangkan wisatawan ke pasar tradisional, termasuk membebaskan retribusi 2–3 tahun ke depan sebagai stimulus ekonomi, melengkapi fasilitas penunjang, serta keterlibatan pedagang dalam proses revitalisasi dan penataan zona tematik.

Wali Kota Batu menegaskan, seluruh aspirasi yang disampaikan akan menjadi bahan kajian dan tindak lanjut pemerintah daerah, dengan tetap berpegang pada aturan yang berlaku.

“Jika kesepakatan bersama pedagang menyetujui, akses bus wisata masuk pasar bisa kita wujudkan. Promosi pasar juga akan kita dorong, namun harus melalui persetujuan bersama. Terkait zonasi, apabila dinilai kurang nyaman, akan kita kaji ulang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wali Kota Batu juga menyoroti pentingnya pemenuhan standar bangunan (SNI), penambahan anggota pendataan, serta upaya mengoptimalkan kios yang belum terpakai.

“Pasar Induk Among Tani dibangun pada 2022, kini saatnya kita lakukan perawatan dan evaluasi agar fungsinya semakin maksimal,” imbuhnya.

Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, menambahkan bahwa pertemuan ini merupakan awal dari proses penyusunan langkah konkret bersama pedagang.

“Hari ini kita terima usulan, ke depan jika pertemuan berikutnya sudah ada kesepakatan jelas di antara pedagang, maka kita bisa langsung mengambil keputusan melalui musyawarah,” tuturnya.

Pemerintah Kota Batu berharap, kerja sama yang erat dengan para pedagang mampu mendorong Pasar Induk Among Tani menjadi pusat perdagangan yang semakin ramai, tertib, dan menjadi penggerak ekonomi masyarakat. (fr)

Bagikan

Tinggalkan Balasan