Jatim  

Melek Tekhnologi Digital dan Pelayanan Keuangan Untuk UMKM Milik Wanita Sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi

Kabarjagad, Batu – Side event ke 2 Women 20 Indonesia 2022 di Kota Batu pada hari kedua dilanjutkan acara diskusi panel di Ballroom Hotel Golden Tulip Resort Batu, rabo sore (9/3/2022).

Dalam pertemuan kedua ini dibahas beberapa hal penting terkait pentingnya UMKM mendapatkan layanan akses finansial dan pemanfaatan teknologi digital, sehingga bisa menjadi penggerak ekonomi global.

Diskusi panel ini mengusung tema “Pelayanan keuangan untuk UMKM milik Wanita sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi.”

Membuka acara Chair Women 20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi mengatakan “jangan lupa untuk ke pameran UMKM di ruangan sebelah, dan jangan lupa membeli produk UMKM lokal, saya jamin produk lokal UMKM disini sangat berkualitas tinggi”.

Dilanjutkan presentasi oleh Hj. Dewanti Rumpoko yang merupakan Wali Kota Perempuan Pertama di Kota Batu, Beliau menyampaikan terimakasih, di umur ke 20 tahun Kota Batu mendapatkan kehormatan sebagai salah satu tuan rumah terselenggaranya Women 20 Indonesia 2022.
Ada beberapa hal yang disampaikan tentang strategi dan kebijakan untuk UMKM dan Pariwisata di Kota Batu yaitu Horticulture, Tourism, MSMEs.

Kemudian dilanjutkan oleh Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Ririn Kadariyah mengatakan kampanye “Bersama Sahabat-UMi Bangkit” yang bertujuan memperkuat ekosistem UMi.

Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan terus mengkampanyekan “Bersama Sahabat-UMi Bangkit”, seiring pandemi Covid-19 yang belum usai dan berdampak besar bagi roda perekonomian di Tanah Air, termasuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Penguatan itu dilakukan melalui kerjasama dengan beberapa pihak, baik dari lingkungan Kementerian Keuangan, akademisi, pihak swasta, dan lain-lain.
Melalui kampanye “Bersama Sahabat-UMi Bangkit” ini kami ingin meneruskan hasil positif kinerja Pusat Investasi Pemerintah pada tahun sebelumnya. Kegiatan ini juga merupakan bentuk nyata kami dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, agar semakin banyak pelaku usaha mikro yang naik kelas sehingga membawa manfaat bagi mereka secara pribadi, keluarga, maupun lingkungannya,” ujar Ririn.

Selanjutnya oleh Aria Widyanto, Amartha Fintech, Advocate Empower, menyampaikan bahwa akses untuk digital masih menjadi tantangan bagi UMKM Wanita.
Dan modal merupakan bantuan terbaik untuk membantu para pelaku UMKM.

Kami Amartha bisa menjadi sumber bantuan utama untuk membantu UMKM Wanita, kebanyakan peminjam uang membutuhkan melek teknologi dan wanita termasuk resiko tinggi dalam peminjaman uang.

Dengan menyediakan layanan perbankan, wanita dapat membangun usahanya sendiri dan berkembang secara finansial, kita bisa membuka potensi para wanita.

Setelah bergabung dengan Amartha selama setahun, UMKM Wanita diharapkan dapat berkembang, tidak hanya secara finansial namun juga secara kemampuan dan juga kualitas hidup, dengan begitu UMKM Wanita mampu berkembang dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Menurut Poppy Ismalina, PhD, Policy Analyst dari UN Women Indonesia selaku moderator, ada 11 kesimpulan dari diskusi panel kali ini. Diantaranya dampak pandemi pada UMKM khususnya milik wanita, UMKM wanita harus didukung akses finansial oleh layanan perbankan dan fintech, literasi digital merupakan hal penting dalam membangun UMKM, manajemen keuangan dan digitalisasi dapat membantu pertumbuhan UMKM, sumber permodalan UMKM dan berbagai hal lainnya.

Di diskusi panel ini ada beberapa narasumber berkompeten yang hadir berkolaborasi dan bersinergi diantaranya Resya Kania (Women Worlds Banking), Diah Yusuf (Womenpreneurs Indonesia Networks), Um Jong Hu (Market strategy Digital Transformation, Korea representative W20), Amelia Gorgiana Kowani, Susiana Alfandi, Chief moderator kowani, Petty S Fatimah Leadership for Women Entrepreneurs powered by Wanita Wirausaha Femina, Yasmin Wirjawan Digital Literacy Class powered by Sisternet XL. (fur)

Bagikan

Tinggalkan Balasan