KJ, Ponorogo – Kendati diguyur hujan yang cukup deras sejak sore hari. Namun Pengajian Akbar yang di gelar oleh Pemerintah Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Sabtu (1/2) malam, tergolong sukses dan dihadiri oleh ribuan masyarakat.
Hadir pada acara tersebut Bupati Ponorogo Drs H Ipynong Muchlissoni, Ketua DPRD Ponorogo H Sunarto Spd, Anggota Dewan Dapil 3 Agus Subiyantoro dan sejumlah pejabat lainya.
Tak khayal jika Bupati Ponorogo Drs H Ipong Muchlissoni yang hadir pada malam itu, memberikan apresiasi dan pujian kepada Pemerintah Desa Tumpuk terutama semangatnya dalam pembangunan, kesenian maupun pengajian.
“Saya melihat Desa Tumpuk Top, semangatnya bagus baik di pembangunan, reog, gambyong dan pengajian. Hujan saya kira tidak ada orang tapi ternyata yang datang ke pengajian ewon (ribuan,red), ucap Bupati Ipong mengapresiasi.
Bupati juga memuji pengurus dan anggota Muslimat setempat yang didominasi oleh anak – anak muda. Bupati menerangkan jika lagu Ya Lal Wathon yang dinyanyikan oleh Muslimat Tumpuk pada pengajian tersebut di Ciptakan oleh KH Abdul Wahab Hasbullah dan dipopulerkan oleh KH Maemun Zuber.
Lagu tersebut merupakan bentuk cinta tanah air tak terkecuali bagi warga NU. ” Dulu diciptakan terkhusus untuk Ansor, namun sekarang sudah dinyanyikan oleh komponen bangsa, NU, Muslimat, Fatayat dan lain lain semua menyanyikan lagu cinta tanah air itu, maknanya luar biasa,” terang bupati.
Mengenai pernyataan Kades Tumpuk Imam Sulardi SPd tentang pentingnya guyub, rukun dan semangat bersilaturahmi. Orang nomor satu di Pemkab Ponorogo itu menandaskan jika hal itu modal dasar pembangunan, karena itu perlu terus dibangun.” Modal pembangunan adalah keguyuban, oleh karena itu silaturahmi perlu terus dibangun walau pun berbeda-beda tetap rukun dan guyub,” tandas Bupati Ipong.
Bupati menerangkan, kegiatan pengajian adalah sarana untuk menimba atau mendapatkan ilmu dan mencari ilmu itu hukumnya wajib. Dan dalam kegiatan pengajian itu ada barokah dan rohmat. Manfatnya adalah agar masyarakat mendapat pencerahan sehingga tercapai pembangunan fisik jasmani dan rohani sesuai dengan visi Bupati Ponorogo lebih maju berbudaya dan relegius.
” Saya ucapkan selamat kepada Bapak dan Ibu semua yang hadir , semoga Insya Allah makmur dan barokah karena menimba ilmu itu wajib,” ucap bupati lagi.
Terkait program tahun 2020 Ponorogo sudah termasuk Kabupaten yang sudah ODF. Bupati berharap juga disengkuyung oleh seluruh masyarakat, termasuk Desa Tumpuk.
Sebelumnya Kepala Desa Tumpuk Imam Sulardi SPd mengucapkan terima kasih kepada Bupati Ponorogo Drs H Ipong Muchlissoni beserta rombongan antara lain Ketua DPRD Sunarto Spd, Anggota DPRD Dapil 3 Agus Subiyantoro dan tokoh tokoh setempat yang berkenan hadir pada pengajian akbar itu.
Kehadiran mereka diharapkan membawa mamfaat yang besar bagi warga Tumpuk pada khususya. “Terima kasih kepada Pak Bupati dan rombongan yang berkenan hadir, semoga kedatanganya membawa manfaat yang banyak,” harap Kades Tumpuk.
Kades Imam berterima kasih kepada bupati yang telah banyak memberikan bantuan terutama aspal hotmix yang membuat nyama dan aman berkendaraan bagi warga masyarakat. ” Terima Kasih Pak Bupati , sekarang sudah hotmik sampai sumber,” ucap kades.
Terkait desa ODF, pemerintah Desa Tumpuk tahun ini akan memberikan bantuan sebanyak 200 kloset untuk mewujudkan deda ODF. Bantuan tersebut berasal dari bupati agar Desa Tumpuk kedepan lebih bersih dan sehat. Karena itu perlu terus menjaga kekompakan, persatuan agar program-program yang dicanangkan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.
“Kita bantu 200 kloset untuk mewujudkan Deda ODF, Tumpuk bersih. Kita harus bersatu dan kompak agar program tersebut bisa terlaksana dengan baik. Sebab saya jadi lurah ingin membangun,” pungkasnya.
Sementara itu Pemateri atau penceramah Asal Kota Malang KH Syaifuddin Zuhri, mengulas kembali tentang apa yang telah disampaikan oleh Bupati Ponorogo Drs H Ipong Muchlissoni dan Kades Tumpuk Imam Sulardi SPd tentang pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa dan beragama.
Selain itu, tetap perlunya menjaga kerukunan dan kekompakan sebagai modal pembangunan, hal ini sangat penting dalam rangka tercapai tujuan pembangunan dibidang jasmani maupun rohani, agar sukses dan bahagia dunia akhirat.”Bupati Ipong inspirasinya orang Ponorogo, sedangkan Muchlissoni, orang yang paling ikhlas dekne (Bupati Ipong,red),” lontar Kyai Syaifuddin Zuhri mengawali pembicaran. (Agus Zahid)