Kabarjagad, Mojokerto – Gus Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa, mencetuskan harapannya kepada para pelajar di Bumi Majapahit agar kedepannya mereka mampu untuk turut menjadi agen pencipta perubahan. Harapan tersebut disampaikan oleh Gus Bupati saat ia membuka kegiatan Workshop Implementasi Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Dengan Pemanfaatan Digital, Sabtu (22/11) siang.
Pada kegiatan yang diinisiasi oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Mojokerto itu, ia menjelaskan bahwa harapan tersebut akan mampu diwujudkan apabila para pengajar atau guru di sekolah-sekolah mampu untuk memberikan pengajaran atau literasi secara menyeluruh, baik itu pengetahuan dasar maupun pengetahuan lanjutan seperti literasi digital dan teknologi.
“Kita ingin menyiapkan generasi yang bukan hanya mampu mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga menjadi pencipta perubahan, (jadi) kita pastikan bahwa anak-anak Mojokerto tidak hanya cakap dalam literasi dasar, tetapi juga unggul dalam literasi digital, literasi data, serta literasi teknologi,” ucapnya pada acara yang digelar di Gedung PGRI Sooko itu.
Penyiapan SDM dengan kualitas tinggi memang menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh Gus Bupati dan Pemkab Mojokerto, hal ini dapat diketahui melalui misi ke-2 bupati dan wakil bupati Mojokerto, yang menyatakan bahwa Bupati dan para jajarannya akan berusaha untuk mewujudkan SDM yang tangguh, cerdas, terampil, produktif dan berkarakter melalui peningkatan kualitas pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan pendidik, serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat guna mewujudkan keluarga yang sejahtera dengan tujuan dari misi ini yaitu mewujudkan SDM yang berkualitas dan berkarakter.
Lebih detail, pada arahannya Gus Bupati juga mengungkapkan apresiasinya atas program Deep Learning ini. Menurutnya penerapan program deep learning searah dengan konsep pembangunan yang diusungnya. Oleh karena itu sebagai pemimpin kepemerintahan Kabupaten Mojokerto, ia mengemukakan 3 (tiga) komitmen yang patut menjadi perhatian oleh banyak pihak.
“Saya ingin menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk terus mendorong (1) penguatan kapasitas guru dalam penggunaan teknologi digital, (2) penyediaan infrastruktur yang mendukung pembelajaran digital secara bertahap dan berkelanjutan, serta (3) kolaborasi antara pemerintah, sekolah, komunitas pendidikan, dan dunia usaha dalam membangun ekosistem pembelajaran yang modern, inklusif, dan adaptif,” bebernya.
Masih dalam sesinya, di hadapan sedikitnya 450 guru dan tenaga pengajar lain yang hadir, Gus Bupati mengajak para pahlawan tanpa tanda jasa itu untuk tetap meneruskan dedikasi masing-masing demi terwujudnya cita-cita dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Saya mengajak seluruh pendidik dan tenaga kependidikan untuk terus bekerja dengan penuh keikhlasan, meningkatkan kompetensi, mengembangkan inovasi, dan memberikan pelayanan terbaik bagi peserta didik,” imbaunya.
Deep learning sendiri secara harfiah bisa diartikan sebagai metode pembelajaran yang berfokus pada pemahaman konsep yang mendalam, penguasaan kompetensi, dan keterlibatan aktif siswa. Jika mengutip dari penjelasan bapak Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, ada tiga prinsip yang melekat dalam proses deep learning.
Prinsip pertama yaitu Mindful, dimana hal ini berarti bahwa proses yang berlangsung dilakukan dengan penuh kesadaran, dalam konteks di kelas seorang guru harus mengedepankan rasa penghormatan kepada seluruh muridnya, dan memberikan ruang kepada murid untuk menemukan cara yang efektif untuk mempelajari ilmu.
Untuk prinsip kedua yaitu Meaningful, yang berartikan proses menemukan makna dan menembus pada manfaat dari ilmu yang diajarkan dan mengembangkannya. Dan untuk poin terakhir atau prinsip ketiga adalah Joyful, yang memiliki arti penghargaan atas raihan penemuan makna serta segala kegunaannya serta manfaatnya untuk masyarakat.(juni)












