Kabarjagad, Kabupaten Mojokerto – Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus memperkuat komitmennya terhadap peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD). Hal itu ditandai dengan pengukuhan Bunda PAUD Kabupaten dan Kecamatan se-Kabupaten Mojokerto masa bakti 2025–2030 yang berlangsung di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Jumat (12/9) siang.
Pengukuhan dilakukan langsung oleh Bupati Mojokerto Muhammad Albarra, berdasarkan Keputusan Bupati Mojokerto Nomor 188.45/279/HK/416-012/2025 tentang Bunda Pendidikan Anak Usia Dini Kabupaten Mojokerto.
Turut hadir Wakil Bupati Mojokerto M. Rizal Octavian, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko, Ketua Pokja Bunda PAUD, kepala OPD terkait, camat, serta para Bunda PAUD Kecamatan se-Kabupaten Mojokerto.
Dalam sambutannya, Bupati Mojokerto Muhammad Albarra menegaskan bahwa masa usia dini merupakan fase emas yang tidak bisa terulang kembali.
“Belajar di waktu kecil ibarat mengukir di atas batu. Artinya, masa kecil adalah masa emas untuk kita memberikan pondasi yang kuat kepada anak-anak kita. Pada masa-masa itu, kita harus dapat memaksimalkan pendidikan, baik yang bersifat keilmuan maupun pendidikan karakter. Sebab, hal itu yang akan membentuk anak-anak kita di masa depan,” tegasnya.
Albarra menekankan bahwa Bunda PAUD bukan hanya sekedar figur seremonial, melainkan sosok penggerak di tengah masyarakat.
“Bunda PAUD hadir sebagai figur penggerak, inspirator, sekaligus motivator agar layanan PAUD semakin merata, layak, berkualitas, dan inklusif. Saya yakin, dengan peran aktif Bunda PAUD dari tingkat kabupaten hingga kecamatan akan semakin memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk memastikan tidak ada satupun anak di Kabupaten Mojokerto yang tertinggal dari akses layanan PAUD,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Albarra menyebut PAUD sebagai investasi jangka panjang bagi pembangunan sumber daya manusia.
“Program PAUD tidak hanya bicara pendidikan, tetapi juga kesehatan, gizi, perlindungan, dan kesejahteraan anak. Ini sejalan dengan kebijakan nasional serta kampanye wajib belajar 13 tahun yang sudah kita deklarasikan bersama,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Albarra mengajak seluruh Bunda PAUD untuk bersinergi dengan pemerintah daerah, organisasi mitra PAUD, serta masyarakat. Ia berharap pengukuhan ini menjadi momentum awal gerakan kolektif untuk mencetak generasi emas Mojokerto 2045.
“Kita ingin kelak, 10 sampai 20 tahun ke depan, anak-anak yang hari ini duduk di bangku PAUD akan tumbuh menjadi generasi yang beriman, berakhlak mulia, cerdas, sehat, berdaya saing, serta mampu membawa Kabupaten Mojokerto lebih maju, adil, dan makmur,” pungkasnya.
Sementara itu, Bunda PAUD Kabupaten Mojokerto Shofiyah Hanak Albarra dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengoptimalkan layanan PAUD.
“Usia dini adalah masa emas (golden age) yang tidak akan terulang kembali. Karena itu, peran keluarga, masyarakat, pemerintah, serta khususnya Bunda PAUD menjadi sangat penting dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak,” ungkapnya.
Ia mengajak seluruh Bunda PAUD Kecamatan untuk menjadi teladan dan penggerak utama di wilayah masing-masing. Tantangan ke depan, lanjut Shofiyah, adalah memastikan anak usia dini mendapat layanan pendidikan pra-sekolah minimal dua tahun, meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya stimulasi, gizi, dan kesehatan sejak dini, serta membangun sinergi untuk mendukung transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
“Saya yakin, dengan kerja sama yang baik dan solid, tekad yang kuat, serta komitmen yang tulus, kita mampu mewujudkan Kabupaten Mojokerto sebagai daerah ramah anak serta mencetak generasi emas 2045 yang cerdas, sehat, dan berkarakter,” pungkasnya.
Momentum pengukuhan ini diharapkan menjadi awal gerakan bersama untuk memperkuat pendidikan anak usia dini di Mojokerto. Dengan peran aktif Bunda PAUD dari tingkat kabupaten hingga kecamatan, Bupati Albarra optimistis wajah Mojokerto di masa depan akan diisi oleh generasi yang beriman, berakhlak mulia, cerdas, sehat, dan berdaya saing. (juni)