Kabarjagad, Kabupaten Mojokerto – Pemerintah Kabupaten Mojokerto kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Pendopo Kecamatan Mojosari, Rabu (3/9) pagi. Kegiatan ini merupakan upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, sekaligus memastikan ketersediaan bahan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat.
Dalam GPM tersebut, sejumlah kebutuhan pokok dijual dengan harga lebih murah dibandingkan pasaran. Di antaranya, beras medium merek SPHP seharga Rp57.500 per 5 kilogram, gula premium merek GMM Rp17.500 per kilogram, serta minyak goreng kemasan Minyakita Rp15.000 per liter.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah, dalam laporannya menyampaikan bahwa GPM dilaksanakan atas arahan Bupati Mojokerto sebagai bentuk hadirnya pemerintah di tengah masyarakat.
“Pelaksanaan GPM ini dilakukan dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di Kabupaten Mojokerto. Ini dilakukan atas perhatian Pak Bupati untuk memastikan masyarakat bisa membeli dan tidak kesulitan dalam memperoleh beras,” ungkap Nurul.
Ia menambahkan, GPM kali ini digelar serentak di 18 kecamatan. Hal tersebut sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan sebelumnya yang juga mendapat sambutan antusias masyarakat.
“Hari Sabtu lalu, masing-masing kecamatan dijatah 2 ton beras, sementara khusus di Kecamatan Pungging mencapai 7 ton. Di Mojosari sendiri, 2 ton beras habis dalam sekejap karena berbarengan dengan kegiatan jalan sehat. Hari ini, beras yang didistribusikan di Mojosari ditambah menjadi 5 ton,” ujarnya.
Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menegaskan bahwa Gerakan Pangan Murah akan terus digalakkan demi menjaga stabilitas harga bahan pokok di daerah.
“Gerakan Pangan Murah ini diselenggarakan di 18 pendopo kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto. Ini yang kedua, yang pertama hari Sabtu kemarin. Kita ingin mengendalikan harga-harga bahan pokok yang semakin tinggi,” tutur Bupati.
“Intinya, Gerakan Pangan Murah ini adalah untuk menstabilkan harga-harga pangan. Karena pangan menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, sementara banyak harga bahan pokok yang melambung, kita ingin menstabilkan harga tersebut agar harga-harga bahan pokok di Kabupaten Mojokerto menjadi stabil,” tambahnya.
Menurutnya, harga pangan di Kabupaten Mojokerto relatif lebih stabil dibandingkan daerah lain. “Alhamdulillah, Kabupaten Mojokerto termasuk yang paling stabil. Alhamdulillah, stok beras di Kabupaten Mojokerto surplus 30 ribu ton. Kita ingin surplus ini menjadi instrumen pengendalian inflasi dan penstabil harga bahan pokok yang ada di Kabupaten Mojokerto,” jelasnya.
Bupati juga menekankan pentingnya kepedulian pemerintah terhadap kondisi ekonomi masyarakat. “Kita ingin masyarakat tidak kesulitan dalam mendapatkan kebutuhan pokok. Misalnya, beras medium di sini Rp11.500 per kilogram, sementara di luar Rp12.500. Minyak Kita di sini Rp15.000,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Bupati yang akrab disapa Gus Bupati menegaskan bahwa Pemkab Mojokerto akan terus berupaya menstabilkan harga bahan pokok demi mewujudkan Kabupaten Mojokerto yang nyaman, aman, dan kondusif.
“Kita tetap menginginkan kestabilan harga terjaga dengan melakukan gerakan-gerakan pangan murah yang bekerja sama dengan Bulog, yang dilaksanakan di 18 pendopo kecamatan di Kabupaten Mojokerto,” pungkasnya. (juni)