KDMP Mojokerto Tancap Gas, Akhir Tahun Ditarget 100% Desa Sudah Aktif

Kabarjagad, Kabupaten Mojokerto – Program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Kabupaten Mojokerto terus bergerak cepat. Setelah dua koperasi beroperasi di Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg dan Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Pemkab Mojokerto menargetkan seluruh desa dan kelurahan aktif menjalankan KDMP sebelum akhir 2025.

“Secara administratif semua kecamatan sudah siap. Agustus targetnya 30 koperasi aktif, November naik jadi 150, dan akhir tahun seluruh desa terlibat,” kata Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, seusai peluncuran KDMP di Gempolkrep, Senin (21/7) siang.

KDMP mengusung model distribusi langsung dari sumber utama seperti Bulog, Pertamina, Pupuk Indonesia, dan Gempolkrep. Komoditas yang disalurkan meliputi beras, elpiji, pupuk, dan gula. Dengan jalur distribusi yang dipangkas, harga jual ke warga desa bisa lebih murah dibandingkan harga pasar.

“KDMP bukan sekadar koperasi. Ini solusi agar warga desa bisa beli sembako dengan harga terjangkau, tanpa harus bergantung pada rentenir,” tegas pria yang akrab disapa Gus Bupati.

Selain komoditas pokok, Pemkab juga mulai menambahkan layanan pendukung seperti apotek dan kerjasama perbankan dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) seperti BRI, Mandiri, dan BNI. Unit-unit ini disiapkan agar KDMP tak hanya berfungsi sebagai pusat distribusi barang, tapi juga sebagai tempat warga mengakses layanan kesehatan dan finansial dengan mudah dan aman.

Gus Bupati menambahkan, jika saat ini 304 desa dan kelurahan di Mojokerto telah menyelesaikan persyaratan legalitas koperasi, seperti akta pendirian, pengesahan badan hukum, nomor rekening bank, dan Nomor Induk Berusaha (NIB).

“Sekarang masuk tahap aktivasi dan distribusi. Ini bukan proyek simbolik, tapi gerakan nyata yang langsung menyentuh kebutuhan warga desa,” ujarnya.

Sebagai informasi, KDMP Mojokerto menjadi bagian dari peluncuran nasional yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto secara virtual dari Klaten, Jawa Tengah. Program ini digagas sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan, inklusi ekonomi, dan kemandirian desa melalui koperasi modern berbasis komunitas. (juni)

Bagikan

Tinggalkan Balasan