Kabarjagad, Kabupaten Mojokerto – Sepatu buatan Kabupaten Mojokerto resmi menembus pasar internasional. Sebanyak 3.250 pasang alas kaki dengan merek NOBF – No Bare Foot diekspor perdana ke Busan, Korea Selatan oleh CV. Mitraindo Shoes Pratama, Selasa (29/7) pagi.
Pelepasan ekspor berlangsung di Dusun Ngingas, Desa Ngastemi, Kecamatan Bangsal. Produk alas kaki yang diberangkatkan tersebut bernilai USD 37.060 atau setara Rp. 602 juta.
“Ini merupakan langkah awal yang membanggakan dan menjadi bukti bahwa produk-produk lokal dari Kabupaten Mojokerto mampu menembus pasar global dan bersaing secara kualitas,” kata Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra yang biasa disapa Gus Bupati saat memberi sambutan.
Menurut Gus Bupati, langkah CV. Mitraindo Shoes Pratama menjadi inspirasi bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) lainnya di Mojokerto. “Kami berharap ekspor ini akan terus berlanjut dan meningkat, baik dari sisi volumenya, variasi produknya, maupun jangkauan pasarnya,” tambahnya.
Tak hanya itu, Gus Bupati juga menyinggung pentingnya menciptakan merek sendiri. Ia menyebut sudah mengimbau pelaku usaha di Kabupaten Mojokerto agar tidak menggunakan merek pasaran.
“Kami sudah mengimbau kepada mereka untuk tidak menembak merek yang umum-umum, karena bahaya kalau menembak merek. Maka saya dorong mereka untuk menciptakan merek sendiri, meskipun menurut pengakuan mereka kalau merek sendiri penjualan dan marketnya susah,” ujarnya.
Gus Bupati juga mengatakan, bahwa Pemkab Mojokerto sendiri terus mendorong program UMKM Naik Kelas dengan membina pelaku usaha agar menembus pasar internasional. Ia mencontohkan pelaku batik tulis Kabupaten Mojokerto yang kini produknya laris di Belanda, terutama syal musim dingin berbahan batik.
“Alhamdulillah, dia sudah menembus pasar internasional khususnya Eropa. Banyak pesan kepada dia, mungkin syal untuk musim dingin terlihat berbeda kalau dari batik,” imbuhnya.
Ke depan, Pemkab Mojokerto akan terus memperkuat pelatihan, pendampingan, dan promosi bagi IKM. “Kita sekarang lagi butuh-butuhnya pasar internasional karena dampak dari tarif Trump. Kita harus mencari pasar lain yang lebih masif, sehingga produk ekspor kita juga semakin meningkat dan stabil dan ini juga pasti akan berdampak terhadap perekonomian negara kita,” tegasnya.
Sementara itu, Owner CV. Mitraindo Shoes Pratama, Melani, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan berbagai pihak terhadap pelaku usaha kecil seperti dirinya.
“CV. Mitraindo Shoes Pratama bermula dari kumpulan home industri pembuat sepatu yang berada di Mojokerto, Pasuruan, dan Jombang. Pada tahun 2023, para pelaku usaha membentuk CV. Mitraindo Shoes Pratama sebagai wadah resmi yang mengorganisir lebih dari 100 pengrajin sepatu rumahan,” jelas Melani.
Dia mengaku bahwa keberhasilan dalam mengekspor barang ke luar negeri tak lepas dari bimbingan dari Disperindag Provinsi Jawa Timur, serta menjadi mitra binaan Rumah BUMN Mojokerto di bawah Pertamina. Dukungan juga datang dari Program Export Coaching Wilayah Jatim kerjasama Bank Jatim dan PPEJP Kemendag.
“Mulai tahun 2024 hingga saat ini, kami telah mengikuti berbagai kegiatan pembinaan, dan pendampingan. Khususnya yang berkaitan dengan pendampingan legalitas, pameran, dan promosi di tingkat lokal, regional, hingga nasional, serta menghubungkan kami dengan jejaring buyer. Melalui kolaborasi ini, kami semakin percaya diri, bahwa UKM dan IKM senantiasa didampingi oleh berbagai pihak, agar dapat memberikan kontribusi pada perekonomian Jawa Timur melalui kegiatan eskpoг,” pungkasnya.
Diketahui, pada pelepasan ekspor sepatu tersebut, turut dihadiri Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Deden Muhammad Fajar Shiddiq, Kepala PPEJP Sugih Rahmansyah, Kepala Disperindag Jatim Dr. Iwan, perwakilan Bank Jatim Hening Triujianti, serta OPD dari lingkungan Pemkab Mojokerto.(juni)