Kabarjagad, Kabupaten Mojokerto – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Dinas Sosial menyelenggarakan kegiatan Dialog Kemerdekaan bersama SDM PKH se-Kabupaten Mojokerto, Selasa (26/8) sore, bertempat di Wisata Desa Bumi Mulyo Jati, Dlanggu. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, sekaligus memperkuat komitmen SDM PKH dalam upaya pengentasan kemiskinan di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa, bersama jajaran pejabat Dinas Sosial, para pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH), serta unsur terkait lainnya.
Dalam arahannya, Bupati Al Barraa menegaskan, kemerdekaan sejati bukan hanya terbebas dari penjajahan fisik, tetapi juga dari belenggu kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan. Menurutnya, SDM PKH memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam membangun kesejahteraan masyarakat miskin.
“Kemerdekaan harus membebaskan rakyat dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan. PKH bukan sekadar program bantuan sosial, tetapi merupakan investasi sosial bangsa. Kita membangun pondasi kesejahteraan melalui pendidikan, kesehatan, dan penguatan ekonomi keluarga miskin,” tegas Bupati Al Barraa.
Bupati yang akrab disapa Gus Barra atau Gus Bupati ini juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh SDM PKH yang telah bekerja dengan penuh dedikasi dan pengabdian dalam mendampingi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Ia menekankan, tugas pendamping sosial bukanlah hal yang ringan, karena harus berhadapan langsung dengan dinamika sosial masyarakat.
“Pendamping PKH adalah pejuang sosial. Mereka hadir di tengah masyarakat, mendengar keluhan, memberikan edukasi, dan memastikan bantuan sampai kepada yang berhak. Tugas ini membutuhkan kesabaran, ketulusan, dan komitmen yang tinggi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Bupati juga menyoroti tantangan yang dihadapi SDM PKH di era digital, di mana informasi terkait bantuan sosial sangat mudah tersebar dan seringkali menimbulkan persepsi yang keliru di masyarakat. Ia mengajak seluruh pendamping sosial untuk aktif memberikan edukasi dan klarifikasi secara bijak.
“Ada keluhan soal bantuan tidak tepat sasaran, bahkan digunakan untuk pinjol. Ini harus kita tanggapi dengan pendekatan yang edukatif dan komunikatif. Jangan sampai masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap program sosial pemerintah,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menegaskan komitmen Pemkab Mojokerto untuk terus memperkuat sinergi lintas sektor dalam penanganan kemiskinan. Kolaborasi antara Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, serta sektor ekonomi dan UMKM akan terus ditingkatkan guna memastikan intervensi yang komprehensif dan berkelanjutan.
Kegiatan Dialog Kemerdekaan ini menjadi wadah bagi para SDM PKH untuk menyampaikan aspirasi, berbagi pengalaman, serta memperkuat kapasitas dalam menjalankan tugas pendampingan. Untuk itu, Bupati Al Barraa, berharap semangat kemerdekaan bisa terus menjadi landasan dalam kerja-kerja sosial.
“Dengan semangat kemerdekaan, saya berharap seluruh SDM PKH dapat terus menjadi mitra strategis dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera, berdaya, dan berkeadilan,” pungkasnya. (juni).