
KJ, Lumajang – Senin (7/10/2019). Ada yang unik, pada hari Sabtu kemarin tanggal 5 Oktober, warga Lumajang bisa melihat pasukan Cobra Sultan Hasanuddiin dengan mengendarai kuda, Ayam Jantan dari Timur ini dan 2 pengawalnya serta diikuti 1 peleton pasukan Cobra di belakangnya tampil memukau di Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Ternyata Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban, S.H., S.I.K., M.H.,M.M yang memperagakan sebagai Sultan Hasanuddin atau yang biasa juga disebut Ayam Jantan dari Timur ini, berpakaian lengkap ala Sultan Hasanuddin, dipadu dengan rompi Tim Cobra, mengesangkan perpaduan yang unik antara simbol pahlawan dari sulawesi selatan dengan simbol pahlawan dari Lumajang yaitu, Sultan Hasanuddin dan Tim Cobra.
Dalam pernyataannya, Kapolres Lumajang mengatakan sangat bangga bisa memperlihatkan sekaligus memperkenalkan baju asal Makassar yang sering digunakan saat bertempur dulu kepada masyarakat Lumajang. “Sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya yang merupakan putra asli Makassar bisa menunjukan baju kebesaran leluhur kami saat berjuang di Medan pertempuran.
Harapan saya warga Lumajang akan mendapatkan aura positif serta semangat yang membara seperti Sultan Hasanuddin atau yang biasa juga disebut Ayam Jantan dari Timur ini
Sultan Hasanuddin dulu dan pasukannya melawan penindasan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh penjajah” Ujar pria yang merupakan putra asli dari Makassar Sulawesi Selatan dan menyelesaikan gelar S1 di UNS Solo, S2 di Universitas Gadjah Mada Jogjakarta, serta S3 di Universitas Padjajaran Kota Bandung ini.
Selain itu Cristina (wanita, 37 tahun) warga Lumajang keturunan Tionghoa terlihat sempat ‘menghadang’ rombongan Kapolres yang sedang menunggangi kuda hanya untuk berfoto bersama dengan beliau.
Kapan lagi bisa berfoto dengan pak Kapolres. Saya melihat auranya sebagai sosok pemimpin sangat terlihat keluar dari beliau, sangat identik dengan tokoh nasional Sultan Hasanudin. Saya sangat yakin dan percaya Pak Arsal bisa menyelesaikan berbagai permasalahan di Kabupaten Lumajang ini” terangnya.
Sebagai catatan, kegiatan pawai tersebut adalah rangkaian Harjalu (HariJadi Lumajang) tahun ini yang ke-764 yang diadakan oleh GATRA (Graha Sastra Lumajang), organisasi bagi para sastrawan yang berasal dari Kabupaten Lumajang. Selain itu, pawai kemarin juga merupakan acara Pendhak Pindho atau dalam bahasa Indonesia berarti Hari Ulang Tahun GATRA yang ke 2.(ags).