Foto : Kebon kopi Gunung Wilis.
Kabarjagad, Kabupaten Kediri – Pemkab Kediri melalui Pjs Bupati Kediri Heru Wahono Santoso mengajak para petani kopi di kawasan Lereng Gunung Wilis untuk berkomitmen menjaga kualitas produksi kopinya, Kamis (31/10/2024).
Dengan letak geografisnya yang berada di dataran tinggi yang dikelilingi Gunung Wilis dan Gunung Kelud, diyakini perkebunan kopi di kawasan ini bisa menjadi komoditas unggulan Kediri.
Heru mengungkapkan Kabupaten Kediri mempunyai potensi besar untuk menghasilkan komoditas kopi yang berkualitas. “Lahannya masih luas dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. pembangunan,” tuturnya.
Heru menyampaikan kondisi petani kopi di lereng Gunung Wilis yang bekerja sama dengan Perum Perhutani dalam memanfaatkan lahan tersebut. Kesepakatan yang dilaksanakan adalah sistem bagi hasil melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
“Kopi bisa menjadi strategi untuk meningkatkan pendapatan, seiring dengan penggunaan lahan yang lebih efektif sehingga petani mendapatkan pendapatan yang lebih baik dan lahan menjadi lebih produktif,” kata Heru.
Heru menjelaskan Pemkab Kediri melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) ikut berkontribusi dalam mendukung petani kopi di lereng Gunung Wilis, antara lain dengan memberikan bantuan permodalan, pembinaan, pelatihan dan peralatan pertanian,
“Itulah peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas diperlukan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Dholo Indah Prio Darmaji menyatakan, kerja sama dengan Perum Perhutani dan perhatian pemerintah telah menambah jumlah petani kopi hingga 300 orang, dengan total luas lahan 600 hektar. Panen kopi perdana pada tahun 2023 berhasil menghasilkan 1 ton biji kopi.
Melihat kondisi yang ada, para petani kopi di lereng Gunung Wilis diminta terus meningkatkan kualitas produksi kopinya. Hal ini diharapkan berdampak positif terhadap harga jual hasil panen kopi.
“Sejak pertama kali memproduksi komoditas kopi pada tahun 202 terdapat kendala dalam pengelolaan lahan perkebunan, yakni permasalahan pipanisasi,” tuturnya.
Pihaknya berharap pemerintah daerah bisa membantu mengatasi kendala tersebut, “saran saya pipabisasi, saya yakin kalau ada pipanisasi pasti berhasil 100 persen,” katanya.(Mar)