Foto : Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, bersama unsur TNI-Polri dan Penggiat Lingkungan Sabers Pungli dalam kegiatan memperingati Hari Air Sedunia di Kelurahan Temas, Kota Batu.
Kabarjagad.id Batu – Dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia ke-31, tepatnya jatuh pada tanggal 22 Maret 2023. Pemerintah Kota Batu bersama penggiat lingkungan Sapu Bersih Sampah Nyemplung Kali (Sabers Pungli) melakukan bersih-bersih di Sumber air dan Sungai Wunut, dan pelepasan 2000 bibit ikan, penanaman pohon serta biopori. Kegiatan ini berlokasi di Gang Wunut, Kelurahan Temas, Kota Batu, minggu (19/3/2023).
Acara ini dihadiri oleh Pj Wali Kota Batu, Anggota DPRD Kota Batu, Unsur TNI-POLRI, BBWS, Kepala OPD Pemkot Batu, Dirut Perumdam Among Tirto Kota Batu, Lurah Temas, Lurah Sisir, Ketua MPC PP Kota Batu, Tokoh Masyarakat, dan warga sekitar.
Lurah Temas, Adi Santoso menyampaikan bahwa kegiatan ini dengan mengusung tema ‘Handarbeni Sesarengan Ngrumat Lingkungan’, ‘Tirto Uriping Bawono’ Air Sumber Kehidupan. Sadar untuk terlibat, bukan untuk saat ini, tapi untuk masa nanti, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga sumber air, karena air ada dalam setiap kegiatan sehari-hari. Dan kegiatan ini akan diselenggarakan rutin setiap tahun.
“Bahwa air ini adalah sumber kehidupan, semua butuh air, bahkan tubuh kita butuh air, Mari kita rawat air dengan sebijak mungkin. Sehingga air tidak menjadi masalah, dengan filosofi kendi, maka kita kendalikan diri untuk menjaga lingkungan,” kata Adi.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, menjaga air dan lingkungan adalah kewajiban bersama. Momentum ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga air.
“Ada 111 sumber air di Kota Batu yang harus kita jaga. Air di Kota Batu juga bisa menjadi potensi wisata, oleh karena itu kita jaga kebersihannya agar lebih baik lagi kedepannya untuk anak cucu kita nanti,” kata Aries.
Ditempat yang sama, Direktur Utama Perumdam Among Tirto Kota Batu, Eddy Sunaedi, menyampaikan tentang kegiatan hari ini tentang fungsi air , dimana kita semua tidak terlepas dari mata air dan sungai.
“Dengan sedikit sumbangsih kami pada pendahulu (leluhur), juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Maha Pencipta, maka dari itu sudah menjadi keharusan kita untuk melestarikan sumber mata air dan lingkungan sekitarnya, menjadi tanggung jawab kita bersama untuk para penerus kita nanti dengan memberi mata air, jangan beri air mata,” tutur Eddy. (Fur)












