KJ, Gresik – Pemerintah Kabupaten Gresik terus mendorong agar kontraktor pelaksana proyek Jalan Betoyo di Kecamatan Manyar tuntas sebelum akhir tahun. Bahkan Pemkab meminta agar kontraktor mengerjakan proyek siang dan malam agar tidak molor.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUTR Pemkab Gresik Achmad Hadi menjelaskan proyek pembangunan jalan Betoyo – Dagang dengan panjang 4, 1 KM sudah dilakukan pembangunan dan pelebaran secara bertahap.
“Dengan kontruksi rigid beton sejak 3 tahun terakhir melalui dana alokasi khusus (DAK) pemerintah pusat,” kata Hadi.
Dia merincikan, untuk tahun 2021 saat ini dilaksanakan pembangunan sepanjang sekitar 750 M. Dengan target selesai dua minggu ke depan. Meski demikian, dia tidak menampik jika saat ini proyek terkendala cuaca.
“Jika tidak ada kendala teknis di lapangan, ditargetkan maksimal dua minggu lagi harus selesai,” imbuhnya.
Sedangkan untuk sisa panjang jalan sekitar 1,5 km yang belum diperbaiki atau dilebarkan masih diajukan lagi kepada pemerintah maupun kementerian terkait.
Sementara itu, secara terpisah anggota legislatif Dprd Gresik M. Syahrul Munir Dapil VIII (Sidayu, Bungah dan Manyar) melakukan protes. Politisi muda itu menganggap jika proyek pelebaran jalan tersebut amburadul.
“Selain jalan semakin rusak sebelum proyek yang dikerjakan, percepatan untuk pengerjaan terkesan molor. Ini kan pembangunan untuk hajat orang banyak,” keluhnya.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) itu juga menilai proyek ini sudah mulai dikerjakan sejak bulan April lalu sampai sekarang masih belum selesai.
“Jika tidak sesuai target. Pemkab Gresik harus memberikan peringatan tegas kepada kontraktor atau pemenang tender,” tegasnya.
Berdasarkan catatan, proyek Pelebaran Jalan Betoyo- Dagang dikerjakan dengan pagu anggaran Rp 7,4 miliar yang bersumber dari APBD Pemkab Gresik 2021. Namun PT Mix Pro Indonesia sebagai kontraktor proyek memenangkan lelang dengan penawaran harga Rp 4,8 miliar.(hms/aj)