KJ, Gresik – Proyek Jalan Betoyo Dagang di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik mendapati protes keras dari kalangan legislatif M. Syahrul Munir. Anggota Dapil VIII (Sidayu, Bungah dan Manyar) langsung melakukan inspeksi mendakak melihat proyek pelebaran jalan itu.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa itu menilai proyek ini sudah mulai dikerjakan sejak bulan April lalu sampai sekarang masih belum selesai. Syahrul merincikan, satu bulan ini pengerjaannya juga tidak maksimal.
“Sirtu dituang begitu saja. Pemadatan dan penyiraman juga jarang dilakukan akhirnya banyak warga kami yang terpeleset jatuh di area proyek. Pernah sekali saya ikut membawa korban seorang perempuan ke Puskesmas karena dia jatuh di area proyek ini, mukanya berdarah-darah. Saat itu lampu jalan juga kondisi mati,” ungkapnya di lokasi, Rabu (3/11 /2021).
Diakuinya, proyek yang bersumber dari dana alokasi khusus ( DAK) ini memang minim pengawasan dari dinas terkait. “Akhirnya pekerjaannya terkesan asal-asalan, padahal waktunya hanya tinggal bulan November ini harus sudah tuntas. Proyek ini sangat meresahkan bagi warga kalau pekerjaannya seperti ini, jalan berdebu dan berbahaya untuk dilewati,” tandasnya.
“Proyek ini sangat meresahkan bagi warga kalau pekerjaannya seperti ini, jalan berdebu dan berbahaya untuk dilewati. Ini tadi saya cek juga tidak ada aktivitas apa-apa di lokasi. Kontraktor harus ditindak tegas,”keluhnya. (hms/aj)