
Kegiatan dalam rangka Hari Krida Pertanian di BPP Jetis Kabupaten Ponorogo.(foto Agus Zahid)
KJ, Ponorogo – Produksi beras di Kabupaten Ponorogo setiap tahun mencapai 500.000 ton. Sedangkan kebutuhan pangan di bumi reog hanya dibutuhkan sekitar 200.000 ton. Dengan demikian produksi beras mengalami surplus meskipun ditengah pandemic covi 19. “Produksi kita sekitar 500 ribu ton pertahun, sementara kebutuhanya hanya sekitar 200 ribu ton, jadi sangat surplus,” ujar Kepada Dinas Pertanian , Perikanan dan Ketahanan Pangan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo Andy Susetyo MMA saat di konfirmasi tentang ketahanan pangan menghadapi pandemic covid 19, di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Jetis, Kabupaten Ponorogo Jumat 3 Juli 2020, usai peringatan Hari Krida Pertanian ke -43.
Andy menjelaskan, dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat dan atau memenuhi kebutuhan pangan mereka di masa pandemic covid 19. Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan atau tegalan. Hal itu bisa dilakukan dengan menaman aneka macam sayur-mayur dan lain lain. Selain itu, diupayakan untuk membudidayakan ikan atau ayam sehingga mampu memenuhi kebutuhan keluarga.
“ Dengan adanya covid 19 ini pendapatan masyarakat atau daya beli mereka berkurang. Disisi lain kita memiliki potensi besar yaitu lahan pekarangan, karena itu Pak Bupati mencanangkan program ketahanan dapur yaitu gerakan untuk memanfaatkan pekarangan untuk ditanami sayur mayor, atau budi daya ikan. Kalau sudah memenuhi kebutuhan bisa dijual,” jelasnya.
Pihaknya akan memberikan surat kepada Camat untuk menggerakan kepada pemerintah desa agar program ketahanan dapur tersebut dapat berhasil. Sebenarnya program tersebut sudah lama berjalan namun belum maksimal. Kemudian pada masa pandemic ini program tersebut akan lebih ditekankan guna mencapainya ketahanan dapur.
“Pak Bupati sangat menekankan program ketahanan dapur ini, karena itu kami akan memberi surat kepada camat. Yang terpenting saat ini menggerakkan swadaya, karena bantuan dari pemerintah sifatnya hanya stimulant, tapi Insya Allah tahun depan akan kita bantu bibit-bibit tanaham handal, kalau dari dana desa (DD) bisa juga lebih baik.” tambah Andy.
Sementara itu, Kordinator Penyuluh Pertanian Hadi Suyanto menyampaikan terima kasih kepada Bupati Ponorogo Drs H Ipong Muchlissoni yang berkenan menghadiri dan memberikan support pada Peringatan Hari Krida Pertanian ke 43.Terkait dengan program ketahanan dapur yang dicanangkan oleh Bupati, pihaknya telah siap melaksanakanya.
“Alhamdulillah Pak Bupati kerso rawuh (Bersedia datang,red) dan memberi support. Terkait program ketahanan dapur, kami sudah siap,” ucapnya.
Sebelumnya Bupati Ponorogo Drs H Ipong Muchlissoni mengatakan jika sektor pertanian di Kabupaten Ponorogo tidak terdampak terhadap pandemic covid 19. Produksi beras tetap mengalami surplus dan kegiatan pertanian berjalan sebagaimana biasa. Namun tetap memperhatikan protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan oleh pemerintah.
“Sektor pertanian ini tidak terdampak sama sekali terhadap covid 19,” terang Bupati Ponorogo Drs H Ipong Muchlissoni.
Wartawan kabarjagad.id Biro Ponorogo (Agus Zahid)