Pemkot dan TP PKK Surabaya Dorong Orang Tua Gen Z Ikut Program Kemangi, Lanjutan dari SOTH

Pemkot dan PKK Surabaya Perkuat Pendidikan Keluarga Lewat Kemangi

Kabarjagad, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tim Penggerak (TP) PKK terus memperkuat program pendidikan keluarga melalui Kemangi atau Kelas Remaja, Orang Tua Tangguh, Kreatif, dan Mandiri. Program ini merupakan tindak lanjut dari Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), namun ditujukan khusus bagi orang tua yang memiliki anak usia 10-18 tahun.

Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani menjelaskan, Kemangi dirancang sebagai wadah belajar bagi para orang tua agar lebih siap menghadapi dinamika pola asuh di era digital dan tantangan generasi Z serta generasi Alpha.

“Setelah SOTH kita akan melaksanakan program Kemangi. Nanti kalau bunda punya anak-anak usia 10-18 tahun, ayo ikut Sekolah Kemangi,” kata Bunda Rini dalam acara wisuda Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di Graha YKP, Medokan Asri Utara, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Selasa (28/10/2025).

Acara wisuda tersebut diikuti oleh sekitar 1.616 orang tua dari empat wilayah kecamatan, yakni Wonokromo, Jambangan, Gayungan, dan Wonocolo. Mereka merupakan peserta yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian pembelajaran SOTH yang difokuskan untuk orang tua dengan anak usia 0-5 tahun.

Bunda Rini menuturkan, Kemangi akan menjadi jembatan lanjutan bagi para orang tua yang sebelumnya telah mengikuti SOTH. Bila SOTH berfokus pada pengasuhan anak usia dini, maka Kemangi lebih menekankan pada pendampingan remaja, terutama dalam membangun karakter, empati, dan ketangguhan mental.

“Dengan SOTH (Kemangi) ini njenengan (anda) akan belajar, berbagi pengalaman, bagaimana menjadi orang tua Gen Z, bagaimana menjadi orang tua Gen Alpha. Karena menjadi orang tua itu harus terus belajar. Insyaallah program ini akan bermanfaat buat panjenengan semuanya,” ujar Bunda Rini.

Bunda Rini mengaku, gagasan Kemangi muncul dari keprihatinannya terhadap fenomena sosial yang melibatkan banyak pelajar di Surabaya beberapa waktu lalu. Ia menyinggung kejadian aksi demonstrasi pada akhir Agustus 2025, dimana sejumlah pelajar turut diamankan lantaran ikut aksi tanpa memahami tujuan sebenarnya.

“Saat diamankan, para pelajar itu bahkan menangis karena tidak tahu, hanya ikut ajakan dari grup WhatsApp. Dari situ saya berpikir, orang tua harus hadir dan lebih memahami dunia anak-anak remajanya,” jelas Bunda Rini.

Karena itu, Bunda Rini berharap, para peserta yang telah mengikuti SOTH dapat meneruskan ilmu dan pengalaman mereka ke tahap berikutnya, yakni Kemangi. Dengan begitu, proses pembelajaran tentang parenting tidak berhenti pada fase anak usia dini. “Semoga ilmu yang didapat dari SOTH ini bermanfaat dan bisa diterapkan kepada putra-putri panjenengan (anda) semuanya,” imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengucapkan selamat kepada seluruh peserta wisuda SOTH. Ia juga mengapresiasi dedikasi para orang tua yang telah menyelesaikan program tersebut sebagai bagian dari komitmen bersama membangun karakter generasi muda di Surabaya.

“Alhamdulillah, ini sudah kesekian kalinya kita melaksanakan wisuda Sekolah Orang Tua Hebat. SOTH hari ini adalah untuk lulusan (orang tua) yang punya anak usia 0-5 tahun,” ujar Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri menekankan pentingnya peran keluarga, terutama orang tua, dalam membentuk perilaku dan karakter anak sejak dini. Ia berpesan agar setiap orang tua menjaga kedekatan emosional dengan anak-anak mereka, terutama di tengah derasnya pengaruh media sosial dan lingkungan luar.

“Saya titip kepada panjenengan (anda) semua, saya harap anak-anak dijaga betul karakternya, dijaga betul tingkah lakunya,” pesan Wali Kota Eri.

Selain itu, ia juga menekankan peran ibu dan ayah harus berjalan seimbang. Menurutnya, pembentukan karakter anak tidak hanya menjadi tanggung jawab ibu, melainkan juga ayah yang harus aktif mendampingi.

“Seorang ibu harus bisa menjadikan anaknya merasa nyaman di samping orang tuanya. Tapi bukan hanya ibu, ayah juga harus ikut program SOTH, agar memahami cara mendidik anak dengan cinta dan keteladanan,” pungkasnya. (irm)

Bagikan

Tinggalkan Balasan