Wali Kota Eri Cahyadi: Utamakan Gotong Royong dan Saling Membantu
Kabarjagad, Surabaya -Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar training of trainer (ToT) Kampung Pancasila di Graha Sawunggaling, pada Kamis (7/8/2025). Training Kampung Pancasila yang digelar secara daring dan luring ini, diikuti oleh seluruh kepala perangkat daerah (PD), camat hingga lurah se-Kota Surabaya.
ToT Kampung Pancasila kali ini dibuka secara langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya sekaligus Ketua Satuan Gugus Tugas (Satgas) Pancasila Irvan Widyanto. Wali Kota Eri mengatakan, Kampung Pancasila akan segera dijalankan di 1.360 kampung pada Senin (11/8/2025). ToT Kampung Pancasila ini, adalah untuk pembekalan atau penguatan Satgas Pancasila di tingkat kota.
“Jadi nanti tim ini (satgas tingkat kota) dikuatkan, setiap RW ada penanggung jawabnya dari dinas apa saja. Di dalam Kampung Pancasila itu, kita utamakan gotong-royong dan saling membantu. Karena agama dan Pancasila ini filosofinya memerintah kita untuk saling tolong menolong,” kata Wali Kota Eri.
Dalam ToT Kampung Pancasila ini, Pemkot Surabaya melibatkan dua narasumber, diantaranya di bidang spesialis media sosial (medsos) serta public speaking. Setelah mengikuti ToT, Satgas Kampung Pancasila di tingkat kota akan memberikan pembekalan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) pendamping Kampung Pancasila di tingkat kelurahan hingga kecamatan.
“Adanya pertemuan Kampung Pancasila ini, saya berharap ayo kita kuatkan lagi. Karena kita harus menjalankan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Agama secara kaffah (totalitas). Nah, bapak ibu yang hadir hari ini nanti anda akan menyampaikan ilmunya ke kepada (ASN Pendamping) yang hadir lewat zoom,” ujarnya.
Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu berharap, Kampung Pancasila bisa memberikan manfaat baik serta meningkatkan rasa kepedulian masyarakat Kota Pahlawan ke depannya. “Maka, dengan Kampung Pancasila ini (mengajarkan) bagaimana cinta negara, saling membantu orang yang miskin, lalu membantu orang yang stunting, dan yang mampu membantu yang lemah,” harap Cak Eri.
Pembentukan Kampung Pancasila tertuang dalam Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor: 100.3.3.3/ 142/436.1.2/2025 tentang Satgas Kampung Pancasila yang ditetapkan pada 2 Juli 2025. Satgas ini dibentuk sebagai langkah lanjutan dari program Kampung Madani yang telah diimplementasikan di seluruh RW. Program Kampung Madani sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan wilayah berbasis RW.
Cak Eri menambahkan, bahwa kehadiran Satgas Kampung Pancasila menjadi salah satu upaya percepatan terwujudnya kampung berbasis RW yang kuat dan mandiri. Gerakan ini, juga melibatkan seluruh elemen masyarakat mulai dari RW, RT, Kader Surabaya Hebat (KSH), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Bunda PAUD, komunitas, hingga perguruan tinggi.
“Jadi (Kampung Pancasila) bergerak di berbagai bidang, diantaranya ada lingkungan, kemasyarakatan, ekonomi, dan sosial budaya. Misal, di bidang lingkungan, itu ada seperti kegiatan pemilahan sampah, kemudian di bidang ekonomi juga ada berbagai macam, dan sebagainya. Nah, ketika keempat ini sudah mencapai nilai tertentu, maka itu menjadi tolok ukur keberhasilan Kampung Pancasila ini,” paparnya.
Di samping itu, Ketua Satgas Kampung Pancasila, Irvan Widyanto mengatakan, bahwa ToT ini diikuti oleh Satgas Kampung Pancasila Tingkat Kota yang terdiri dari Kepala PD, camat, hingga lurah di lingkungan Pemkot Surabaya. Setelah mengikuti ToT, Satgas Tingkat Kota akan memberikan pembekalan kepada ASN Pendamping yang bertugas mendampingi Ketua Satgas Kampung Pancasila atau Ketua RW yang bergerak di tingkat wilayah.
Irvan menjelaskan, di bawah Ketua Satgas Kampung Pancasila Tingkat RW, ada empat kelompok kerja (pokja) yang ditugaskan untuk menggerakkan empat sektor. Diantaranya, ada pokja lingkungan, pokja kemasyarakatan, pokja sosial budaya, dan pokja ekonomi. “Nah, yang bertugas sebagai Koordinator Satgas ada empat PD, untuk yang bergerak di bidang lingkungan ada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), di bidang kemasyarakatan ada Satpol PP, kemudian sosial budaya ada Dinas Kesehatan (Dinkes), dan di bidang ekonomi dikoordinatori oleh Dinas Koperasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag),” jelas Irvan.
Irvan menerangkan, masing-masing Ketua Satgas Kampung Pancasila di tingkat RW akan melakukan penilaian awal terhadap masing-masing pokja. “Contoh, penilaian awal di bidang lingkungan, nanti akan dilihat apakah (di kampung) sudah ada pemilahan sampah atau belum? Kemudian kemasyarakatan, apakah sudah ada siskamling atau belum, atau penerapan jam malam terhadap anak-anak di kampung itu,” terangnya.
Nantinya, lanjut Irvan, setiap penilaian yang dilakukan oleh Ketua Satgas Kampung Pancasila di Tingkat RW akan dipantau secara langsung oleh ASN pendamping. Setelah dilakukan penilaian, ASN pendamping akan melakukan evaluasi dan perbaikan melalui pendekatan program atau kemasyarakatan. Irvan menambahkan, sampai dengan hari ini total ada sekitar 1.360 Kampung Pancasila yang akan digerakkan serentak pada Senin mendatang.
“Setelah dilakukan penilaian awal, misal kampung A ada yang kurang, nantinya ASN pendamping akan melakukan pendekatan dengan program yang sudah dijalankan, yang kedua bisa dengan cara pendekatan kemasyarakatan,” pungkasnya. (irm)