Foto: Kepala Desa Sidomulyo Drs. Suharto, M.M., Kecamatan/Kota Batu.
Kabarjagad.id, Batu – Terkait rencana pembangunan jalan tembus dan jembatan Metro – Sidomulyo oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bina Marga (DPUPRBM) Kota Batu, Kepala Desa Sidomulyo Drs. Suharto, M.M, tidak menyetujui karena dinilai kurang efisien.
Kepala Desa Sidomulyo Drs. Suharto, M.M., menyatakan tidak setuju dengan rencana pembangunan jembatan dan jalan tembus Metro – Sidomulyo ini yang rencananya disisi Desa Sidomulyo akan melewati tanah ganjaran Desa, karena dirasa kurang efisien, jalanpun berkelok-kelok.
“Kalau yang direncanakan PUPR itu melalui arah tanah ganjaran Desa, saya tidak setuju, pasti tidak saya tandatangani. Jika bertujuan untuk mengurai kemacetan yang melalui arah tanah ganjaran Desa, itu tidak efisien, nanti malah ruwet karena jalan berkelok-kelok malah bikin macet, dan juga akan mengganggu perencanaan Desa untuk membangun tempat wisata di lahan ganjaran tersebut,” ungkapnya, saat dimintai keterangan awak media di kantornya, selasa (31/1/2023).
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa sudah memberikan usulan untuk area jembatan dan jalan tembus yang lebih efisien dan dianggap lebih mampu untuk mengurai kemacetan di Kota Batu ini, yaitu di jalan tembus arah Pring Petuk. Dengan rencana lebar jalan 6 meter, sedangkan untuk panjangnya akan menyesuaikan.
“Saya sudah mengusulkan kepada PUPR untuk lokasi rencana pembangunan jembatan dan jalan tembus yaitu di lokasi tembus arah Pring Petuk, dan saya sudah pendekatan ke warga, dan warga menyetujui, sudah ok untuk membebaskan lahannya tanpa meminta ganti rugi, namun kita menunggu Sisir itu gimana, siap atau belum?,” tuturnya.
Menurut keterangan Kepala Desa Sidomulyo, bahwa pihaknya masih baru sekali ada pertemuan dengan pihak DPUPRBM Kota Batu pada tahun 2022, dan belum ada pertemuan lanjutan.
“Saya berharap usulan saya disetujui untuk lokasi pembangunan jalan tembus dan jembatan Metro – Sidomulyo itu yang ke arah Pring Petuk,” Pungkasnya. (Fur)