Jatim  

Tingkatkan Kualitas SDM KPM-PKH, Dinsos Kota Mojokerto Gelar P2K2

Kabarjagad, Kota Mojokerto – Bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH), seringkali diidentikkan dengan pemberian bantuan berupa uang tunai. Namun tidak banyak yang tahu, dalam program tersebut para Keluarga Penerima Manfaat (KPM), juga mendapat pendampingan melalui Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) atau Family Development Sytem (FDS).

“PKH ini sifatnya Conditional Cash Transfer (CCT). Artinya bantuan tunai diberikan kepada PKM dengan syarat, termasuk mengikuti P2K2 ini,” tutur Fauzi Wibowo, koordinator PKH Kota Mojokerto, bersamaan dengan P2K2 di Lingkungan Sabuk Alu, Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon. 
Selasa, (8/2/2022).

Fauzi Wibowo menjelaskan, bahwa P2K2 ini rutin dilakukan setiap bulan sekali, di rumah para anggota kelompok KPM secara bergantian. Pertemuan tersebut diikuti oleh perwakilan tiap KPM, yaitu anggota perempuan tertua (biasanya ibu).

“Dipilihnya perempuan, yang dalam hal ini biasanya ibu. Ini karena ibu kan punya peran besar di rumah tangga. Mulai dari ngurusi keuangan, pendidikan, pola asuh anak, Jadi, harapannya dengan ibu yang teredukasi, bisa membawa perubahan yang baik untuk keluarga,” kata Fauzi Wibowo. 

Bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH), seringkali diidentikkan dengan pemberian bantuan berupa uang tunai. Namun tidak banyak yang tahu, dalam program tersebut para Keluarga Penerima Manfaat (KPM), juga mendapat pendampingan melalui Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) atau Family Development Sytem (FDS).

“PKH ini sifatnya Conditional Cash Transfer (CCT). Artinya bantuan tunai diberikan kepada PKM dengan syarat, termasuk mengikuti P2K2 ini,” ucap Fauzi Wibowo. 

Fauzi Wibowo juga menyampaikan, bahwa P2K2 ini rutin dilakukan setiap bulan sekali, di rumah para anggota kelompok KPM secara bergantian. Pertemuan tersebut diikuti oleh perwakilan tiap KPM, yaitu anggota perempuan tertua (biasanya ibu).

“Dipilihnya perempuan, yang dalam hal ini biasanya ibu. Ini karena ibu kan punya peran besar di rumah tangga. Mulai dari ngurusi keuangan, pendidikan, pola asuh anak, Jadi, harapannya dengan ibu yang teredukasi, bisa membawa perubahan yang baik untuk keluarga,” kata Fauzi Wibowo. 

“Ini tujuannya meningkatkan pengetahuan keluarga. Kalau modul ini, lebih spesifik agar dapat mencegah kekerasan dan perlakuan salah pada anak,” tutur Rohmat saat ditemui selepas forum.

Rohmat  menceritakan pengalamannya mendampingi KPM selama pandemi. “Ya, sempat tidak jalan karena pandemi. Tapi Alhamdulillah ini sudah mulai jalan lagi, meskipun durasinya lebih pendek. Satu bab biasanya bisa satu pertemuan. Tapi sekarang bisa dua/ tiga pertemuan,” kata Rohmat.(mar) 
 

Bagikan

Tinggalkan Balasan