Kabarjagad, Malang – Wakil Bupati Malang, Drs. Didik Gatot Subroto, SH. MH meninjau terputusnya Jembatan Desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, pada Kamis (17/3) siang. Sebagai langkah awal, Beliau meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga segera melakukan kajian demi penanganan cepat pasca musibah ini. Pasalnya, jembatan di atas sungai kecil ini sebagai akses penghubung warga Dusun Wiyurejo (Krajan) ke Dusun Kalangan, keduanya berada di wilayah Desa Wiyurejo. Dilaporkan badan jembatan dengan panjang 12 meter dan lebar 2,5 meter langsung ambles dengan tanpa tanda-tanda longsor tepat pukul 07.40 WIB, tadi pagi. Kini jembatan ini menyisakan pondasi jembatan masih baik namun memutus akses warga setempat.
”Ada program-program prioritas dan skala prioritas yang didasarkan dengan kebutuhan. Tentunya dengan anggaran Pemerintah Kabupaten Malang yang sangat terbatas, maka nanti bisa menjadi skema, yang dipergunakan ke-PU dan Bina Marga – an, dalam menetapkan program mana yang akan masuk program prioritas dan skala prioritas. Saya belum berjanji, mudah-mudahan jembatan ini yang dengan jumlah kerusakaan karena faktor alam serta situasi dan kondisi iklim memberikan dampak pada kerusakan infrastruktur di Kabupaten Malang, yang kemudian menjadi dasar masuk dan ditingkatkan sebagai program skala prioritas,” ujar Wakil Bupati Malang didampingi Camat Pujon dan Kepala Desa Wiyurejo.
Dijelaskan Wakil Bupati Malang, kajian tersebut tentunya diantaranya dalam rangka menanggapi usulan cakupan anggaran yang sangat terbatas. Tepatnya, dalam menetapkan ada prioritas dan skala prioritas nantinya. Namun demikian, keberadaan jembatan yang menghibungkan antara Dusun Wiu dengan Dusun Kalangan, ini bisa menjadi satu pertimbangan, karena jembatan ini menjadi jalan penghubung alternatif lintas desa. Setiap harinya, diakuinya, jembatan ini menjadi pendukung aktivitas warga masyarakat, diantaranya penunjang perekonomian khususnya pertanian. Sehingga Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga bersama Camat Pujon dan Kepala Desa Wiyurejo bisa melakukan kajian.
”Mumpung awal tahun anggaran. Kita akan dorong, untuk melakukan kajian, yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan Pemkab Malang. Semisal, keberadaan jembatan ini sangat penting karena mendukung perekonomian masyarakat dan pertanian. indikator itu yang akan dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan pembenahan jembatan ini ditingkatkan sebagai program skala prioritas. Dengan harapan program mana saja yang masuk di skala prioritas dan prioritas. andai program ini masuk di skala prioritas tentunya sudah melalui kajian teknis dan administrasi , bisa digeser. sehingga ada pergeseran anggaran yang dimungkinkan ada wilayah wilayah yang menurut kajian dari kebina margaan dan ke-PU-an bisa ditunda,” jelasnya.
”Dari hasil kajian itu, misalnya kalau ditunda artinya jika misalnya disana ada retak atau bagaimana, kan masih bisa dipergunakan, istilahnya model recovery. Tetapi bagaimana dengan yang sudah roboh, karena hal ini akan menjadi yang sangat dibutuhkan warga masyarakat sekitar. Maka hal itu yang akan nanti didasarkan dalam menetapkan ini bisa diarahkan menjadi program prioritas,” pungkas Wakil Bupati Malang yang juga disampaikan awak media. (prokopim/poy/fur)