KJ, Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya kembali menambah anggaran dalam pemutusan rantai covid-19 di perkampungan. Penambahan tersebut segera direalisasikan awal pekan depan.
Anggaran ini untuk membantu Satuan Tugas Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo. Khususnya di wilayah-wilayan perkampungan yang aktif dalam upaya pencegahan virus corona.
Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, penambahan dana setiap kampung dipersiapkan sebesar Rp 10 juta. Stimulan ini sebelumnya dinaikkan dari Rp 3 menjadi Rp 3,5 juta.
“Sudah disepakati saat rapat bersama Bu Wali. Estimasinya dalam waktu dekat,” kata Whisnu, Kamis (09/07/20).
Ia menambahkan, anggaran tersebut dikatakan WS – sapaan Whisnu Sakti – akan difokuskan bagi pemutusan rantai pandemi. Baik produksi desinfektan maupun membuat dapur umum.
Berdasar data Gugus Tugas Covid-19 Kota Surabaya, saat ini terdapat 1.505 kampung tangguh yang tersebar di seluruh RW di 31 Kecamatan.
Alumnus ITS Surabaya ini menjelaskan, kegiatan yang dilakukan di kampung-kampung tangguh dinilai efektif. Salah satunya di RT 7 RW 1 Kampung Kranggan, Kelurahan Bubutan.
Gotong-royong warga terlihat dalam kebersamaan memutus rantai pandemi.”Ini sangat efektif. Sementara yang terlihat warga urunan dalam pencegahan. Itu yang ingin kita bantu,” terang politisi PDI Perjuangan ini.
WS juga meminta selain penambahan anggaran, pengurus kampung dan warga tetap menjalankan disiplin mentaati protokoler kesehatan. Jaga jarak, rajin cuci tangan, dan memakai masker.
“Karena yang bisa mengingatkan itu justru warga terdekat. Misalnya tetangga. Sehingga tingkat kesadaran semakin terbentuk,” Ungkap WS, calon kuat penerus Tri Rismaharini sebagai Walikota Surabaya ini.(Tris)