KJ, Ponorogo – Produk Kuliner Bebek Goreng (Begor Genem Esemu) di Desa Patik, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo bisa dibilang ide brilian dari pemiliknya Endah Cahyaningrum. Dengan sajian yang khas, empuk, enak dan sedap rasanya, sehingga banyak disukai oleh konsumennya.
Mereka tidak hanya, memesan atau order melalui media sosial yang ada, namun banyak juga yang datang secara berombongan ke markas bebek darat Patik untuk menikmati Begor Genem Esemu yang merupakan khas kuliner di desa tersebut.

Dengan bimbingan suami Nur Kolisin Irfani, SKom, usaha yang ditekuni Endah itu mampu menjadi solusi jitu mengatasi keterpurukan ekonomi masyarakat ditengah pandemi covid19.
Kini Omset Begor Genem Esemu setiap bulan mencapai Rp 100 juta lebih dan setiap harinya mampu melayani orderan hingga 50 paket, belum termasuk mereka yang berkunjung ke markas bebek darat guna menikmati bebek goreng genem esemu beserta kuliner khas desa patik lainya.

Konsumenya yang menyukai begor genem esemu hampir dari berbagai kalangan, antara lain, pejabat, wakil rakyat, pengusaha, perbankan, bisnismen dan masyarakat pada umumnya pecinta kuliner dan lain-lain.
Pemilik Begor Genem Esemu Endah Cahcahyaningrum mengatakan jika Begor Genem Esemu merupakan terobosan baru dalam rangka mengembangkan usaha dibidang kuliner pada saat pandemi covid 19. Sedangkan usaha dibidang kemitraan yang digelutinya seperti peternak bebek petelur, produk pakan dan lain-lain sudah ditekuninya sejak 2013 silam. ” Begor Genem Esemu ini, saya mulai sejak 4 bulan lalu, karena adanya dampak covid19 yang membuat usaha saya sempat mengalami penurunan. Dengan munculnya Begor Genem Esemu ini mampu menjadi solusi jitu mengangkat kembali perekonomian keluarga maupun masyarakat khususnya di Desa Patik. Pada saat itu saya sempat bingung dengan adanya dampak pandemi, karena semua pasar hewan tutup. Oleh Karena itu saya berpikir kreatif agar bebek tersebut bisa dibuat produk kuliner Begor Genem genem. Dengan demikian usahanya bisa berjalan dengan lancar kembali, ” terangnya.

Endah menjelaskan, jika Begor Genem Esemu adalah produk kuliner bebek goreng yang dikemas menggunakan bahan tradisional dengan dibungkus daun pisang, sehingga cita rasanya sangat endulita dan tiada duanya. Sedangkan Esemu bermakna Ekstra Semangat Baru dalam rangka mensikapi keterpurukan ditengah situasi pandemi covid 19 agar bisa bangkit kembali secara ekonomis, kuliner budaya dan lain-lain.” ini salah satu hikmah dengan adanya pandemi, wabah atau paceklik, dengan usaha baru ini perekonomian bisa kembali normal, karena banyak menyerap tenaga kerja, selain itu, produk lainya juga ikut laku ” jelas Endah.
Ditambahkan, Produk kuliner Begor Genem Esemu ini mengutamakan kualitas rasa sehingga banyak diminati konsumen. Dimasak/ proses secara tradisional, dengan bahan dasar bebek tua yang banyak dagingnya, serta empu. ” Saya mengutamakan kuwalitas, empuk tanpa presto, segar tanpa frezer, dan sedap tanpa blender. Balunge muter maknanya masih utuh dan sambele nyepotke kucir bermakna berbeda dengan yang lain,sangat khas dan sedap” ,pungkasnya.
Ditempat terpisah Kepala Desa Patik Nur Kolisin Ifani S, Kom mengatakan, dalam situasi masyarakat yang terdampak covid 19, di Desa Patik muncul kreatifitas baru berupa pengembangan usaha Begor Genem Esemu. Ini mampu menjadi motifasi masyarakat untuk kreatif dalam rangka bertahan di tengah pandemi covid 19.
Hal ini bisa tercapai karena dengan adanya produk Begor Genem Esemu ini dapat mengangkat atau mendongkrak produk produk kuliner lainya seperti produk tempe, klepon, getuk, kelengkeng dan lain-lain menjadi laku seiring berkembangnya Begor Genem Esemu ini.
” Harapan saya, usaha-usaha ini terus dikembangkan, setiap ibu-ibu yang mempunyai produk dapat terbantu dipasarkan, sehingga mampu meningkatkan ekonomi ditengah pandemi covid 19 yang sedang dialami ini, ” terang Kades Patik.
Wartawan kabarjagad biro Ponorogo :Agus Zahid