Gus Baha menekankan bahwa profesi merupakan salah satu aspek dalam menjemput rezeki. Meskipun profesi seseorang dapat berbeda-beda, bukan berarti itu menentukan seberapa banyak rezeki yang akan diperoleh. Seseorang bisa saja bekerja sebagai pegawai kantoran, pedagang, atau bahkan pengusaha, tetapi besarnya rezeki tidak ditentukan oleh jabatannya.
Gus Baha percaya bahwa jumlah rezeki yang akan diterima oleh setiap individu sudah ditentukan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa rezeki adalah bagian dari takdir yang telah diatur, sehingga usaha yang dilakukan melalui profesi hanya berfungsi sebagai sarana untuk mencapainya. Oleh karena itu, penting untuk tidak terlalu mementingkan profesi dalam menentukan tingkat keberhasilan finansial seseorang.
Salah satu poin penting lainnya adalah rezeki tidak hanya berasal dari pekerjaan atau profesi. Rezeki bisa datang dari berbagai sumber, seperti investasi, bantuan dari orang lain, atau bahkan peluang yang tak terduga. Dengan memahami bahwa rezeki itu luas, seseorang bisa lebih terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan baru, tidak terbatas pada profesi yang dijalani saat ini.
Dengan demikian, nasihat Gus Baha membantu kita menyadari bahwa, meskipun profesi memiliki peran dalam menjemput rezeki, ada banyak faktor yang memengaruhi besarnya rezeki yang akan kita terima. Memiliki perspektif yang lebih luas dalam melihat rezeki dapat mengubah cara kita menjalani kehidupan sehari-hari.