
KJ, Surabaya-Guna memberikan akses informasi soal cuaca, agar nelayan Surabaya cepat mengantisipasi keadaan cuaca ekstrem yang berdampak nelayan tidak bisa melaut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya saat ini memasang Weather Information Display (WID).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menyampaikan, kegiatan pembinaan kepada para nelayan ini rutin dilakukan. Dalam kegiatan ini, Pemkot Surabaya juga menggandeng BMKG, Basarnas dan Polairud untuk mengigatkan kepada nelayan tentang pentingnya alat-alat keselamatan, termasuk informasi cuaca sebelum melaut.
“Kita tahun ini memasang tambahan 3 lagi (WID), jadi ada 6 Weather Information Display (WID), yang diperuntukkan untuk nelayan sebelum melaut bisa terinfomasi, sehingga sebelum melaut mereka bisa memprediksi keadaan cuaca,” kata Irvan, Rabu (09/01/20).
Keenam WID tersebut, telah terpasang di beberapa titik pesisir Kota Surabaya. Tahun 2018, telah terpasang di Taman Suroboyo (Kel. Cumpat, Kec. Kedungcowek), Masjid Al Mabrur (Kel. Nambangan Perak, Kec. Kedungcowek), Tambat Labuh Sontoh (Kel. Tambak Sarioso, Kec. Asemrowo).
Sedangkan di tahun 2019, WID telah terpasang di Sentra Ikan Romokalisari (Jl. Romokalisari I, Benowo Kota Surabaya), Titik Kumpul Nelayan Tambak Wedi (Jl. Tambak Wedi, Kenjeran, Kota Surabaya), dan Titik Kumpul Nelayan Kalisari (Jl. Kalisari, Mulyorejo, Kota Surabaya).
Irvan menjelaskan, data yang ditampilkan di Weather Information Display (WID) itu, didapatkan dari BMKG Maritim Tanjung Perak. Data tersebut merupakan data realtime yang diupdate setiap harinya dan berisi beberapa informasi. Mulai dari suhu, kelembapan udara, cuaca, kecepatan dan arah angin, tinggi gelombang hingga jarak pandang.
“Ini semua terhubung ke SIUTS (Surabaya Integrated Urban Transport System) Joyoboyo, dan ke depan kita akan bekerjasama dengan BMKG untuk bisa terkoneksi dengan Early Warning System bila ada tsunami atau cuaca buruk lainnya, jadi kita sedang berkoordinasi untuk mengajukan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Perak Surabaya, Taufiq Hermawan menambahkan, kondisi cuaca secara umum di Jawa Timur, termasuk Surabaya, telah memasuki puncak musim penghujan. Biasanya, puncak musim penghujan ini terjadi di bulan Januari dan Februari. “Jadi hingga bulan depan (Februari) kita masih berada di puncak musim hujan, kata Taufiq.
Kendati demikian, pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkot Surabaya dengan melakukan pemasangan WID di beberapa titik pesisir pantai. Menurutnya, melalui WID ini pemkot memberikan fasilitas kepada masyarakat agar bisa memahami kondisi cuaca yang ada. Dengan begitu, mereka bisa mengetahui kondisi cuaca dan mengantisipasi lebih dini.
“Jadi ketika masyarakat mengetahui melalui display (WID), kondisi cuaca lembab masyarakat bisa mengantisipasi. Demikian juga ketika kondisi gelombang tinggi masyarakat juga bisa mengantisipasi,”ungkap Taufiq.(Tris)