Command Center SD Muhammadiyah 15 Surabaya( Sekolah Inspiratif) Peduli Covid-19

KJ, Surabaya – SD Muhammadiyah 15 (Limas) Surabaya adakan rapat mengenai antisipasi dan dampak pandemi virus corona atau Covid-19 pada Minggu, (05/4/2020) dengan cara teleconference melalui aplikasi Zoom.

Menurut Kepala Sekolah SD Limas Surabaya, Muhammad Natsir, rapat tersebut merupakan tindak lanjut Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya mengenai wabah penyebaran Covid-19 di Surabaya khususnya di dunia pendidikan. Rapat ini dihadiri Koordinator Guru, LTQ, Mapel, Team Management, UKS, dan Komite Sekolah.

“Dengan menghasilkan sebuah solusi dari rapat itu yakni, Posko Peduli Covid-19 Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) SD Muhammadiyah 15 Surabaya (Sekolah Inspiratif),” ungkap Natsir saat dihubungi via WhatsApp (WA). Jumat, (10/4/2020).

Adapun spesifikasi Posko Peduli ini, kata Natsir, pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Lumbung Pangan sebagai upaya tanggap darurat pemberian bantuan riil kepada keluarga terdampak Covid-19. 

“Bantuan yang diberikan pada keluarga terdampak Covid-19 dapat berbentuk uang, sembako, hand sanitizer maupun disinfektan,” tambah Natsir.

Tugas tim Pokja Lumbung Pangan diantaranya : 

(a) Mendata keluarga Limas dan sekitar Limas yang terdampak akibat Covid-19.

(b) Mendata orang yang mampu baik dari Limas maupun masyarakat umum yang mau menjadi donatur.

(c) Merekap hasil donasi yang terkumpul, mendistribusikan dan melaporkan kepada pihak terkait.

“Anggota Pokja Lumbung Pangan terdiri dari wali kelas, wali murid dan komite sekolah. Adapun alur pengumpulan sumbangan akan diberikan kepada wali kelasnya masing-masing. Untuk selanjutnya, masing-masing wali kelas akan menyerahkan kepada koordinator per pararel,” ungkap Natsir.

Dikatakan lebih lanjut, sekolah dimohon menyediakan saluran air bersih, sabun dan hand sanitizer dengan mengoptimalkan sarana dan prasana yang ada. Gerakan penyemprotan sekolah dilakukan 2 hari 1x secara terjadwal.

“Sekolah wajib mengoptimalkan pendapatan dan mengamankan keuangan untuk memastikan kelancaran agenda kegiatan sekolah ke depan. Tidak ada pengurangan atau keringanan pembayaran SPP,” ujarnya.

Dihimbau untuk guru tidak memberikan tugas yang memberatkan siswa. Pembelajaran ditekankan bersifat aplikatif dengan penekanan pada pengembangan dan pembentukan karakter, nalaristik dan tanggung jawab siswa.

“Form yang diberikan sekolah terkait agenda kegiatan harian karakter anak limas harap difungsikan dengan optimal sesuai jadwal. Apabila ada informasi apapun dari pemerintah maupun persyarikatan hendaknya disampaikan ke sekolah agar informasi berlangsung 1 pintu,” tegas Natsir.

Masing-masing kelas, kata Natsir, harap berkoordinasi dengan LTQ untuk pembuatan grup guna memperlancar pelaksanaan tilawati dan hafalan kelas tahfidz. Pelaksanaan kegiatan tilawati dan setoran hafalan tahfidz wajib didampingi dan disaksikan oleh keluarga.

“Ustadz-ustadzah harap senantiasa aktif dan memastikan dirinya mudah dihubungi sehingga Work From Home (WFH) dapat berjalan optimal (Handphone kondisi ON bukan OFF),” pungkas Natsir.(Dn/Ar)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below