
KJ,Surabaya – Investasi di Kota Surabaya terus alami pertumbuhan yang cukup signifikan. Indikator tersebut dilihat dari jumlah penerbitan pemohon izin usaha yang masuk ke Surabaya, dimana jumlahnya meningkat setiap tahunnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Surabaya, M Taswin mengatakan, di tahun 2018 realisasi investasi yang masuk ke Surabaya mencapai Rp54 triliun, dan tahun 2019 realisasi investasi melonjak menjadi Rp64 triliun.
“Sementara untuk triwulan pertama tahun ini saja, realisasi investasi yang masuk sudah mencapai Rp10,1 triliun.”ujarnya kepada wartawan di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Senin (16/03/20).
Ia menjelaskan, kemudahan layanan perizinan usaha yang diberikan Pemkot Surabaya kepada calon investor, salah satu pemicu terus meningkatnya jumlah investasi yang terserap di Kota Surabaya.
Dirinya menerangkan, jumlah penerbitan izin usaha yang dikeluarkan oleh Pemkot Surabaya juga salah satu indikasi naiknya investasi di Surabaya.
Pada tahun 2018 saja, kata M. Taswin, Pemkot Surabaya menerbitkan izin usaha sekitar seratus ribuan surat izin, sementara di tahun 2019 diatas seratus ribu.
Taswin menambahkan, sektor perdagangan dan jasa mengkontribusi 70% dari total investasi yang masuk ke Surabaya, selebihnya disumbang oleh sektor sekunder. Sementara sektor primer seperti pertanian dan perikanan tidak masuk menjadi pemicu investasi.
“Izin usaha seperti mall, pusat perbelanjaan, hotel, restoran di Surabaya juga terus tumbuh.”terangnya.
Saat ditanya target realisasi investasi tahun 2020, M. Taswin mengatakan, masih belum bisa dilihat pertumbuhannya, karena belum masuk semester dua, dimana saat memasuki semester ke dua, baru nilai investasi yang masuk sudah bisa dilihat.
“Ya kita coba naikan target investasi tumbuh sampai 30% lah di tahun ini.”jelasnya.
Sementara disinggung kondisi virus corona, Ia berharap tidak banyak mengganggu arus investasi yang masuk ke Surabaya, sehingga stabilitas ekonomi di Kota Surabaya tetap terjaga.
“Karena pemohon izin usaha bisa melalui online, jadi saya pikir dampaknya tidak signifikan terhadap investasi.”ungkapnya.(Tris)