
KJ, Surabaya – Gerakan posko Whisnu Sakti Buana (Posko-100) dalam memutus rantai peredaran virus corona mulai menjalar.
Penyemprotan desinfektan hasil produksi para relawan menyisir kawasan perumahan maupun pemukiman warga di kecamatan lain.
Pasca penyemprotan di wilayah Kecamatan Pakis, Pandegiling, dan Bubutan. Tim mulai bergerak di Kecamatan Rungkut dan Tenggilis, Kamis malam (31/4/2020).
Bahan desinfektan yang diciptakan oleh Posko-100 menggunakan teknologi aerosol. Teknologi ini dengan pencampuran Natrium Hipoklorit(NaOCl), Hidrogen Peroksida (H202) dan diikat dengan foam.
Menurut Koordinator Posko-100, Yulius Sunarno penggunaan foam bertujuan untuk mengikat Natrium Hipoklorit yang mengandung Chlor.
“Karena chlor ini dikhawatirkan dapat mengganggu pernafasan maka kita ikat dengan foam sehingga cukup aman,’’ katanya.
Desinfektan tersebut diproduksi sebanyak 1200 liter yang diletakkan dalam tabung berukuran 600 liter di Posko yang berlokasi di Pakis Tirtosari, Kecamatan Sawahan.
Yulius menerangkan, proses penyemprotan desinfektan dilakukan di malam hari. Alasannya, dengan kandungan foam yang mengikat chlor tidak akan terlepas.’’Karena kalau siang hari panas matahari bisa berdampak pada kandungan campuran sehingga cukup mengganggu,’’ urainya.
Ia juga mengatakan, penyediaan di Posko-100 disediakan gratis bagi warga Surabaya yang membutuhkan.
“Monggo datang saja kami sediakan gratis. Kami bantu untuk menyemprotkan kalau ada warga kampung diluar Pakis yang membutuhkan,’’ terang Yulius.
Gerakan swadaya ini dikatakan Yulius tergerak untuk membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran corona.
Penyemprotan desinfektan yang dilakukan direspon positif oleh masyarakat. Menurut warga Rungkut Asri Utara XVII Surabaya, Novel Albert Lasso warga sekitar sangat membutuhkan penyemprotan desinfektan.
Novel menjelaskan, Pemkot sudah kerap kali melakukan penyemprotan dikawasan tersebut. Hanya, proses penyemprotan dilakukan oleh Damkar.
“Sedangkan mobil Damkar tidak bisa masuk karena gangnya sempit. Upaya (Posko-100) cukup baik karena bisa menyentuh sampai ke rumah-rumah warga,’’ terang Novel.
Ia berharap upaya penyemprotan tersebut tidak berhenti sampai disini.’’Ini Saya akan rembug warga untuk juga melakukan mandiri di sini. Apalagi, bahan bisa mengambil gratis di Posko-100,’’ ujarnya.
Sebelumnya, gerakan yang inisiasi penyemprotan desinfektan gratis ini dilakukan sejak kemarin. Warga sekitar dibantu para relawan secara swadaya memproduksi Handi Sanitizer dan melakukan penyemprotan desinfektan dengan teknologi aerosol.
Mereka bergerak secara serentak dengan membagi tim yang terdiri masing-masing tiga orang untuk melakukan penyemprotan di delapan titik kawasan Surabaya, semalam.
Diantaranya, Pasar Pakis, Masjid Rahmat Kembang Kuning, SD/TK Khadijah Pandegiling, Gereja Baptis Pengharapan Pandegiling, GKI Diponegoro, Kampung Pawiatan, Pusat Pastoral Mahasiswa, dan Sekretariat Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Timur.(Tris)