KJ, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membantu pemulangan santri Pondok Pesantren Al Fatah Temboro Kabupaten Magetan ke Malaysia. Besok Senin tanggal 27 April 2020, Pemprov Jatim akan membantu pemulangan sebanyak 164 orang santri asal Malaysia melalui Bandara Juanda Sidoarjo.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan santri asal Malaysia yang akan dipulangkan adalah mereka yang sudah di screening melalui rapid tes dan dinyatakan negatif covid-19.
“Kami akan membantu pemulangan santri Temboro yang berasal dari Malaysia besok Senin (27/4). Kami akan bantu fasilitasi mulai dari Temboro ke bandara sementara pemerintah Malaysia menyiapkan penerbangan ke Malaysia,” kata Gubernur Khofifah, Minggu (26/4) di Gedung Negara Grahadi.
Ia mengatakan bahwa sebanyak 164 santri warga kebangsaan Malaysia tersebut akan diterbangkan menggunakan Malaysia Airlines. Sementara saat ini santri Temboro asal Malaysia yang sudah dinyatakan positif covid-19 ada sebanyak 8 orang. Mereka yang positif covid-19 masih akan menjalani perawatan hingga sembuh, sedangkan yang dipulangkan hanya yang dinyatakan negatif.
“Mereka akan diberangkatkan dari Temboro menggunakan 10 unit bus. Sebelum dipulangkan ke Malaysia mereka juga akan dilakukan rapid test ulang untuk mengetahui kondisi terakhir dari masing-masing orang dalam rombongan,” ucapnya.
Tentunya para santri tersebut akan diberangkatkan sesuai dengan SOP atau protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19 termasuk menggunakan masker. Dengan prinsip menerapkan physical distancing, nantinya setiap bus yang seharunya bisa diisi 30-40 penumpang hanya akan diisi 15 – 20 orang saja. Mereka dijadwalkan terbang menuju Malaysia pukul 20.30 WIB.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ponpes Temboro menjadi klaster baru penularan covid-19 di Jatim. Ada sebanyak 43 santri asal Malaysia yang dinyatakan positif covid-19 usai nyantri di Al Fatah Temboro. Yang kemudian hal itu segera ditindaklanjuti oleh Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dengan melakukan screening rapid test pada seluruh santri di Ponpes Al Fatah Temboro.
Hasilnya, ada sebanyak 31 orang yang hasil rapid testnya reaktif dan segera ditindaklanjuti dengan tes swab dengan metode PCR. Yang akhirnya menunjukkan hasil ada sebanyak 14 orang yang dinyatakan positif covid-19.
“Yang positif di Temboro ada 14 orang. Yang 8 orang dari Malaysia. Lainnya ada dari Australia, Thailand, Vietnam, Kamboja juga dari Filipina. Karena memang di pondok tersebut ada santri dari 12 negara, dan terbanyak dari Malaysia,” ucap Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Kohar Hari Santoso.
Hari ini, Gugus Tugas Jatim masih akan melakukan rapid test di kawasan Ponpes Temboro Kabupaten Magetan. Tes akan dilakukan pada masyarakat yang berkontak dengan pasien yang sudah dinyatakan positif sebelumnya.
Selain itu Tim Tracing juga tengah mencari awal mula penularan covid-19 di klaster Temboro. Meski hingga kini belum ditemukan, tetapi pihaknya terus melakukan langkah-langkah antisipatif demi memutus mata rantai penyebaran covid-19 dari klaster tersebut.
Per Sabtu (25/4) malam, total ada sebanyak 768 kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Jawa Timur dengan 544 orang yang masih dalam perawatan. Per Sabtu (24/4) ada penambahan kasus baru positif covid-19 di Jatim sebanyak 78 orang, dengan penambahan kasus terbanyak ada di Kota Surabaya yaitu sebanyak 41 orang.
Sementara untuk kasus PDP di Jatim total ada sebanyak 2578 kasus dengan 1329 orang yang masih dalam pengawasan. Serta untuk kasus ODP di Jatim total ada sebanyak 18136 orang dengan 5983 orang yang masih dalam pemantauan.
Dari total kasus terkonfirmasi positif covid-19, per Sabtu (25/4), ada sebanyak 138 orang dinyatakan sembuh dan terkonversi negatif atau setara dengan 17,94 persen. Sedangkan kasus terkonfirmasi positif covid-19 yang meninggal di Jatim total ada ada sebanyak 86 orang atau setara dengan 11,2 persen.(Dn)