Resmi Bergulir, JD.ID High School League 2019 Musim Kompetisi ke 2 

KJ,Jakarta – Liga esports antar-sekolah lanjutan atas se-Indonesia, JD.ID High School League (JD.ID HSL) 2019 telah resmi bergulir memasuki musim kompetisi ke-2. 

Business Development Director, JD.ID HSL, Christian Suryadi mengatakan, minat dunia pendidikan untuk berkompetisi di JD.ID HSL menunjukkan tren yang terus meningkat. 

Jika pada musim kompetisi pertama diikuti oleh 223 tim esports SMA dan SMK, untuk musim kedua tahun ini jumlah tim esports SMA/SMK yang berpartisipasi meningkat menjadi 298.”ujarnya dalam siaran pers JD.ID High School, Jumat (18/10/19).

Ia menambahkan, masing-masing terdiri dari 16 tim esports yang telah lolos dari kualifikasi sebelumnya (tim penghuni SERI A), 124 tim yang mengikuti kualifikasi kompetisi DOTA 2 musim ini, dan 158 tim mengikuti kompetisi eksibisi PUBG Mobile.

Dirinya menerangkan, mereka berasal dari 71 kota di seluruh Indonesia, termasuk kota-kota di Jawa Timur. Tim paling jauh adalah Tim Esports SMA Mandala Triloka Papua.

Ke-16 tim esports merupakan tim-tim terbaik dari musim kompetisi sebelumnya akan bersaing dengan 4 tim esports baru yang lolos dari babak kualifikasi musim ini di kelompok paling bergengsi, yaitu Liga Seri A. 

Christian Suryadi kembali mengatakan, di antara 20 tim unggulan di Liga Seri A tersebut terdapat 4 tim esports yang berasal dari Jawa Timur. Masing-masing adalah Tim Esports SMAN 1 Sidoarjo yang menempati unggulan ke-4, SMKN 9 Surabaya yang diunggulkan di tempat ke-8, SMKN 1 Surabaya yang menempati unggulan ke-16, dan SMAN 2 Mojokerto yang menempati unggulan 17. 

“SMAN 2 Mojokerto adalah satu di antara 4 tim esports terbaik dari babak kualifikasi yang kami lakukan untuk musim ini. Meskipun tim pendatang baru di Seri A, namun kekuatannya harus diwaspadai oleh tim-tim lain penghuni Seri A,” kata Christian.

Christian berujar, tren yang terus positif dari musim ke musim, menurut Christian, juga makin menguatkan komitmen penyelenggara JD.ID HSL untuk terus melakukan edukasi tentang potensi dunia esports di kalangan dunia pendidikan tanah air.

“Tujuan digelarnya JD.ID HSL bukan semata-mata mengajak siswa SMA/SMK untuk mengikuti pertandingan gim online dengan hadiah menarik. Namun, esensi utama dari JD.ID HSL yang kami selenggarakan adalah, untuk memberikan edukasi yang tepat tentang keberadaan industri baru bernama esports yang menawarkan potensi ekonomi yang besar di era digital.”kata Christian.

Ia kembali menambahkan, total hadiah yang diperebutkan untuk JD.ID HSL 2019 musim kompetisi ke-2 ini adalah sebesar Rp410.000.000. Hadiah berupa beasiswa yang akan disalurkan ke tim esports sekolah yang menadi pemenang.

Christian mengungkapkan, upaya awal untuk bersinergi dengan dunia pendidikan bukan perkara yang mudah. Ini terkait dengan persepsi masyarakat, terutama di kalangan pendidik dan orang tua, yang masih tidak tepat tentang dunia esports yang masih dihubungkan dengan kemalasan belajar dan kecanduan dalam bermain gim.

Untuk itu, kata Christian, di awal JD.ID HSL diselenggarakan, fokus kami adalah memberikan edukasi tentang esports sebagai bagian dari cabang olahraga prestasi yang membutuhkan kecerdasan dan kebugaran, esports sebagai industri kreatif digital baru yang menawarkan potensi ekonomi yang sangat besar, hingga memberikan edukasi tentang esports dari perspektif psikologi dan pembangunan karakter anak.

“Sembari terus memberikan edukasi terkait hal-hal tersebut, mulai musim kompetisi kedua ini, fokus kami bertambah ke edukasi tentang bagaimana membangun pembinaan strategis untuk prestasi yang berkelanjutan pada tim esports sekolahan.”ungkapnya.(Tris)

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below