Resmikan Selecta Living Museum, Wamenbud RI Giring ‘Nyalakan Kembali’ Identitas Nasional

Wamenbud RI Giring Ganesha bersama Wali Kota Batu Nurochman dan Direktur Utama PT Selecta Sujud Hariadi saat meresmikan Selecta Living Museum. (Fur/kabarjagad)

Kabarjagad, Kota Batu – Sejarah bangsa Indonesia kini memiliki rumah baru di Jawa Timur. Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Republik Indonesia (RI), Giring Ganesha Djumaryo, pada Sabtu (8/11/2025) meresmikan Selecta Living Museum di kawasan Taman Rekreasi Selecta, Kota Batu. Peresmian ini mengubah salah satu kamar vila bersejarah di Selecta Batu, tempat Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta pernah bersinggah, dan kini menjadi ruang edukasi sejarah bagi masyarakat.

Wamenbud RI Giring Djumaryo menegaskan bahwa Living Museum ini adalah upaya untuk “menyalakan kembali identitas nasional” sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, menjadikan kebudayaan sebagai wajah bangsa.

“Di kamar tersebut terdapat kisah-kisah luar biasa tentang perjuangan bangsa. Bung Karno, di tahun 1944, banyak berkontemplasi menyusun strategi perjuangan bangsa dan negara di sini. Di tahun 1955 beliau kembali lagi,” ungkap Wamen Giring.

Museum hidup ini diharapkan dapat menarik wisatawan untuk belajar sejarah dan menumbuhkan rasa cinta pada bangsa dan negara. Wamen Giring juga menyoroti sejarah Selecta yang sejak awal merupakan bukti “ekonomi kooperasi kerakyatan” yang menginspirasi Bung Hatta.

Wali Kota Batu, Nurochman, yang turut hadir dalam peresmian, menyambut baik inisiatif sejarah ini sekaligus menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Batu untuk memperkuat jati diri Kota Batu dan kreativitas.

“Jati diri menjadi kebutuhan Kota Batu, dan dengan percaya diri kita harus memupuk dan membangkitkan kreativitas kita,” ujar Wali Kota Nurochman.

Ia menekankan bahwa upaya memelihara budaya dan kreativitas tidak lagi sekadar hobi, melainkan harus memberikan dampak secara ekonomi. Hal ini selaras dengan program utama Pemkot, yaitu pengembangan “Batu Art-Preneur”.

Wali Kota Nurochman memaparkan dua fokus utama Pemkot Batu:
* Candi Songgoriti: Pemkot Batu saat ini tengah berikhtiar dan bersurat kepada Kementerian Dalam Negeri untuk menyelesaikan status aset Candi Songgoriti. Hal ini dilakukan demi melestarikan situs bersejarah tersebut dan membangun sinergi “Malang Raya”.
* Batu Art-Preneur: Pemkot sedang mengkaji pembangunan sebuah kawasan yang berfungsi sebagai replikasi Taman Budaya, namun dengan fokus kewirausahaan seni. Konsep ini bertujuan memberikan dampak ekonomi langsung bagi seniman, budayawan, dan kreator di Kota Batu, termasuk penyediaan stage yang memadai untuk berbagai acara.

Wali Kota berharap dukungan dari Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Kebudayaan RI, untuk pengembangan dan referensi bagi proyek Batu Art-Preneur.

Sementara itu, Direktur Utama PT Selecta, Sujud Hariadi, menjelaskan bahwa Selecta telah memiliki semangat living museum sejak dulu melalui tagline “Truly Picnic,” yakni upaya merawat bangunan lama dan mempertahankan tradisi piknik zaman dahulu.

“Sekarang, kita perkuat lagi sejarah bagaimana Bung Karno, Bung Hatta pernah di Selecta. Kita tarik sejarahnya bahkan sampai Franciscus Routher de Will (pendiri Selecta),” jelas Sujud.

Dengan peresmian ini, Selecta kini menambah fokus edukasi selain pengolahan sampah (zero waste) dan pembibitan bunga, yaitu edukasi sejarah Selecta.

“Kini kita diakui oleh Kementerian Kebudayaan. Living Museum kita tertulis benar di atas kertas, diresmikan oleh Wakil Menteri. Bedanya di situ,” pungkas Dirut Sujud Hariadi, yang menegaskan pengakuan resmi status Selecta sebagai museum kehidupan (Selecta Living Museum).

Peresmian Selecta Living Museum dan komitmen Pemkot Batu terhadap seni-budaya ini menandai langkah maju dalam upaya melestarikan warisan bangsa sekaligus membangun ekosistem kreatif yang berorientasi ekonomi di jantung Malang Raya. (Fr)

Bagikan

Tinggalkan Balasan