Foto: Perwakilan santri tani milenial menerima bantuan dari Kementerian Pertanian RI.
KJ, Jombang – Kementerian Pertanian Republik Indonesia, melalui Kepala Badan Pengembangan SDM, Dedi Nursyamsi melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Fathul Ulum dengan memberikan bantuan sebanyak Rp 45 Juta kepada Santri Tani Milenial dalam rangka membangun sosial ekonomi masyarakat.
Bantuan itu diberikan kepada perwakilan santri Milenial dihalaman PP Fathul Ulum Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur didampingi pengasuh Kiyai Ahmad Habibul Amin biasa disapa Gus Amin, Minggu (27/3/2021) sore.
Ucapan selamat datang dan terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas perhatian dan bantuan. Bantuan ini akan kami manfaatkan sebagai mungkin, kata Gus Amin saat sambutan.
Dijelaskannya, santri ini komunitasnya sama dengan pertanian. Tugasnya pun sangat mulia hatinya karena menyediakan pangan bagi seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini.
Dirinya ingin mengajak warga begaimana cara bertani yang sehat seperti yang kami lakukan. Kita sudah mandiri, ujarnya.
Ia juga menyebutkan, kadang-kadang masyarakat kan masih berat dengan kimia, beli tinggal pakai. Mari kita ajarkan cara bertani yang benar dan kami akan mengedukasi bagaimana cara bertani yang mandiri, imbuhnya.
Menurutnya, sudah ada beberapa petani yang kami bantu pupuk, setelah merasakan kita ajak untuk keluar. “Saya mengajak petani untuk menghargai bahan baku, kita beli, setelah ada tim produksi dibeli lagi oleh mereka”
Artinya mereka menjadi penyuplai bahan baku menjadi konsumennya dan menjadi pemiliknya. Kita akan rangkul dalam suatu koperasi petani dengan masyarakat dan antara pesantren, ajak Gus Amin.
Santri milenial ini sudah mulai dikembangkan di Pondok Fathul Ulum bekerjasama dengan PT. Astra termasuk pemerintah kabupaten Jombang, pungkasnya.
Terpisah, Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi ketika wawancara dengan awak media menyambut positif apa yang dikatakan oleh Kyai Ahmad Habibul Amin.
“Apa yang dikatakan tadi oleh pak kyai, Kementerian Pertanian sangat mensupport untuk terus membangun santri milenial ini menjadi petani yang betul-betul profesional, petani milenial berdaya saing dan berjiwa wirausaha atau berjiwa entrepreneurship yang tinggi.
Apalagi sudah bekerjasama dengan PT. Astra dan Pemerintah Kabupaten Jombang, ini hal yang sangat luar biasa, tutur Dedi Nursyamsi.
“Itu artinya prodak kita berdaya saing. Petani mampu mengurangi biaya produksi atau menekan biaya produksi. Dilain pihak dia mampu mengangkat produktivitas, berarti itu petani yang profesional, ucapnya.
Sekarang Pertanian harus bisnis, harus bisa menghasilkan duit. Oleh karena itu Pertanian harus berjiwa wirausaha artinya harus dipikirkan bagaimana caranya bisa mendapatkan duit sebanyak-banyaknya. Makanya harus berjiwa wirausaha atau berjiwa entrepreneurship, lanjut Dedi.
Kemudian terkait bantuan, sebetulnya secara teknis itu ada di dalam usulan dari Pondok Pesantren ini. Jadi ini hanya semacam pendorong agar para santri tani milenial semangat yang arahnya nanti akan dibelanjakan ke biaya produksi-produksi pertanian, jelasnya.
Direktur PT. Astra Tol Jombang – Mojokerto, Fajar Andi, menambahkan, kerjasama ini berperan dalam pengembangan desa sejahtera Astra. Dalam hal ini melibatkan program terduplikasi. Ini salah satu memanfaatkan Pertanian,
“Jadi pesantren Fathul Ulum ini salah satu pembina untuk mengembangkan desa-desa sekitar guna mengembangkan pertanian nya. Program ini tidak hanya sebatas wilayah Jombang saja, tapi nanti setelah lulus bisa dikembangkan dengan membawa dampak positif di daerah masing-masing, tandas Fajar Andi. (ash).