Trans Jatim Koridor I Diresmikan Khofifah, Wali Kota Batu: Solusi Intervensi Kepadatan Lalulintas

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama 3 Kepala Daerah Malang Raya dan Instansi Terkait saat meresmikan Trans Jatim Koridor I di Balaikota Malang. (Ist)

Kabarjagad, Malang Raya – Jaringan transportasi publik di Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu) resmi naik kelas. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin peluncuran bersejarah Trans Jatim Koridor I (Gajayana) di Balai Kota Malang, Kamis (20/11). Layanan bus modern rute Terminal Hamid Rusdi–Terminal Landungsari–Terminal Batu ini hadir sebagai tulang punggung mobilitas kawasan yang terintegrasi.

Kehadiran Trans Jatim Koridor I, yang disebut Khofifah sebagai bukti nyata komitmen Pemprov Jatim, didedikasikan untuk memperluas akses transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau.

“Tujuan kita jelas yakni memudahkan mobilitas masyarakat dan memastikan layanan ini dirasakan manfaatnya secara merata. Ini bisa membangun konektivitas sekaligus menghadirkan perjalanan yang lebih aman, nyaman, dan tentu lebih murah,” tegas Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

Sebagai bentuk sosialisasi, Khofifah juga mengumumkan kebijakan istimewa: layanan Trans Jatim Koridor I akan digratiskan selama satu minggu penuh sejak tanggal peresmian.

Peluncuran ini disempurnakan dengan kehadiran Wali Kota Batu Nurochman, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, dan Bupati Malang HM Sanusi, yang turut menandatangani Kesepakatan Bersama (KSB) sebagai fondasi penyelarasan kebijakan transportasi publik lintas daerah.

Wali Kota Batu, Nurochman, menyambut baik langkah ini, melihatnya sebagai intervensi strategis terhadap kepadatan lalu lintas, khususnya di kawasan wisata.

“Trans Jatim adalah opsi transportasi yang sudah lama kita nantikan untuk memperkuat konektivitas sekaligus mengintervensi kepadatan lalu lintas, terutama di Kota Batu,” ujarnya.

Selain tarif super terjangkau (Rp5.000 umum, Rp2.500 pelajar/mahasiswa), Trans Jatim Koridor I membawa inovasi digital canggih, termasuk sistem pembayaran QRIS Tap dan aplikasi TRANSJATIM-AJAIB yang menyediakan lokasi bus real-time.

Gubernur Khofifah memastikan bahwa pengembangan di Malang Raya tidak akan berhenti pada koridor pertama ini. “Masih ada dua koridor lainnya yang akan kita bahas dan siapkan. Peluncuran tiap koridor harus melalui koordinasi yang matang bersama seluruh stakeholder,” pungkas Khofifah, menjanjikan masa depan transportasi kawasan yang lebih luas. (Fr)

Bagikan

Tinggalkan Balasan