Kabarjagad, Surabaya – Memperingati Hari AIDS Sedunia, sebuah momentum penting untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya HIV/AIDS. Tema peringatan tahun ini, “Ambil Jalan yang Benar, Kesehatanku Hakku,” mengandung pesan yang sangat kuat, yakni pentingnya berhati-hati dalam bertindak dan memilih jalan hidup yang sehat untuk mencegah penyebaran HIV. dr. Zuhrotul Mar’ah, seorang dokter yang juga anggota Komisi D DPRD Surabaya, memberikan catatan tentang bagaimana upaya bersama dapat menanggulangi dan mencegah penyebaran penyakit ini.
dr. Zuhro menekankan bahwa peringatan Hari AIDS Sedunia memiliki dua tujuan utama. Pertama, untuk mengenang mereka yang telah wafat akibat penyakit ini. Kedua, untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS, sebuah penyakit yang hingga saat ini belum ada terapi yang dapat menghilangkan virusnya secara total dari tubuh penderita.
“Meskipun kemajuan dalam terapi antiretroviral (ART) telah memberikan harapan, namun kita harus ingat bahwa HIV/AIDS masih menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat,” ujar dr. Zuhro.
Dalam menghadapi ancaman tersebut, dr. Zuhro mengungkapkan bahwa salah satu langkah utama adalah melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai HIV/AIDS.
“Peningkatan kesadaran masyarakat tentang dampak HIV/AIDS terhadap kehidupan sosial dan pribadi sangat penting. Selain itu, penghapusan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) menjadi salah satu hal yang tak kalah penting agar mereka dapat hidup dengan kualitas yang lebih baik,” jelasnya.
Peningkatan angka kasus HIV/AIDS menjadi perhatian serius. Di Surabaya, misalnya, tercatat ada 243 kasus aktif dengan terapi ART hingga Oktober 2024. Kasus-kasus yang mengemuka, seperti anak-anak yang menjadi korban akibat penyebaran HIV, semakin menambah keprihatinan.
“Kami pernah mendengar tentang seorang anak usia SD yang wafat karena HIV/AIDS, dan itu sangat menggugah kita semua untuk bertindak lebih cepat dan lebih tegas,” tambah dr. Zuhro.
Untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS, dr. Zuhro menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Edukasi Masyarakat: Memberikan pengetahuan tentang HIV, baik tentang cara penularannya, dampaknya, dan langkah-langkah pencegahannya. Edukasi ini bisa dilakukan dalam berbagai kegiatan masyarakat, seperti di PKK, pengajian, Aisyiyah, dan lainnya.
2. Test Skrining HIV: Melakukan tes HIV secara rutin, terutama di tempat-tempat yang berisiko tinggi dan bagi calon pengantin di fasilitas kesehatan. Ini bertujuan untuk deteksi dini dan pengendalian penyebaran HIV.
3. Dukungan Psikologis dan Moril: Memberikan dukungan bagi ODHA, termasuk dukungan psikologis agar mereka tidak merasa terisolasi dan tetap semangat dalam menjalani terapi. Dukungan ini juga penting dalam pencegahan penularan lebih lanjut.
4. Pemeriksaan HIV pada Bayi: Melakukan pemeriksaan HIV pada bayi, terutama yang berusia lebih dari 6 minggu, untuk memastikan tidak ada penularan dari ibu yang terinfeksi.
5. Kerjasama dengan LSM dan Ormas: Melibatkan organisasi sosial dan kemasyarakatan seperti PKS, LSL, waria, LGBT, serta pengguna narkoba suntik dalam memberikan edukasi kepada kelompok-kelompok rentan.
Lebih lanjut anggota Komisi D DPRD Surabaya mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjalankan langkah-langkah pencegahan yang efektif, antara lain dengan:
Abstinence: Menghindari seks bebas yang berisiko menularkan HIV.
Be Faithful: Setia pada pasangan untuk mencegah penularan dari pasangan yang terinfeksi.
Penggunaan Kondom: Menggunakan kondom untuk pasangan yang sudah terinfeksi HIV, guna mencegah penularan lebih lanjut.
dr. Zuhro juga mengingatkan tentang pentingnya menghindari penggunaan narkoba, terutama narkoba suntik yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan HIV.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati, dan langkah pencegahan sederhana namun efektif ini harus dilakukan oleh setiap individu untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga,” tegasnya.
dr. Zuroh mengajak semua pihak untuk mengambil jalan yang benar dalam menjaga kesehatan. Dengan kesadaran dan kerjasama yang kuat, diharapkan kita dapat menanggulangi penyebaran HIV/AIDS dan memberikan harapan bagi masa depan yang lebih sehat bagi seluruh masyarakat.
“Kesehatan kita adalah hak kita. Mari bersama-sama ambil jalan yang benar untuk mencegah HIV/AIDS, demi kehidupan yang lebih sehat dan lebih baik,” pungkasnya.(djp)