KJ, Surabaya – Diluncurkannya aplikasi pembuatan Surat Keterangan Miskin secara online oleh Pemkot Surabaya, membuat masyarakat semakin dipermudah dalam layanan akses jaminan kesehatan.
Saat ini, warga Kota Surabaya tidak perlu lagi harus datang ke RT/RW, Kelurahan maupun Kecamatan. Cukup dengan datang ke RW, pembuatan SKM dalam waktu 2X24 Jam langsung jadi.
Hanya saja, dalam sistem operasional online di level RW masih menjadi kendala, terutama masyarakat yang belum mengerti apa itu SKM online.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, dr. Akmarawita Kadir mengatakan, aplikasi SKM online ini tujuannya bagus yaitu, orang yang sakit dan tidak mampu bisa menggunakan Fasilitas Kesehatan (Faskes) seperti, Puskemas dan Rumah Sakit.
Sementara yang sehat, sebaiknya ke RW. Karena aplikasi SKM online input nya hanya di dua pintu saja yaitu, Faskes dan RW.
Akmarawita Kadir menerangkan, aplikasi SKM online ini sebagai dasar warga untuk mendapatkan data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk bisa menjadi peserta BPJS PBI, sehingga bisa dilayani secara PBI (Penerima Bantuan Iuran).
Namun, kata Akmarawita, aplikasi SKM online perlu adanya sosialisasi secara intens oleh Pemkot Surabaya kepada seluruh RW se Surabaya.
“Dengan tujuan masyarakat paham betul untuk buat SKM, sehingga, proses online di RW tidak ada masalah.”ujarnya kepada wartawan di gedung DPRD kota Surabaya, Selasa (11/02/20).
Ia menambahkan, fakta di lapangan, proses pembuatan SKM online yang hanya dua hari ternyata bisa sampai lima hari.
Terbukti, kata politisi Partai Golkar Surabaya ini, saat Reses dua pekan lalu banyak warga yang curhat dengan dirinya soal pembuatan SKM online.
“Jadi memang perlu sosialisasi lagi ke RW-RW, sementara di leves Askes tidak menjadi masalah.”tegasnya.
Dirinya mencontohkan, ada warga yang ingin mengaktifkan kembali BPJS PBI nya melalui pembuatan SKM online di pos RW, tapi ternyata tidak bisa diakses aplikasi SKM online nya.
Jadi memang perlu sosialisasi aktif soal SKM online ini kepada RW-RW yang ada di Surabaya.
“Aplikasi SKM online sudah cukup bagus terutama menuju industri 4.0, hanya perlu sosialisasi lagi ke tingkat RW.”ungkapnya.(Tris)