KJ, Surabaya – Kondisi Gedung Pasar Tunjungan yang dikelola oleh PD Pasar Surya saat ini sangat memprihatinkan. Kerusakan terjadi hampir disemua sudut ruangan, diantaranya atap jebol, plafon hancur dan dinding yang sudah keropos.
Saat sidak ke Pasar Tunjungan, Senin (25/11/19) anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Dr. Jhon Thamrun, SH, MH dan Alfian Limardi langsung tidak menyangka jika kondisi Pasar Tunjungan yang dahulu merupakan ikon Kota Pahlawan ini, sekarang kondisinya sangat memprihatinkan.
Hal ini diperparah dengan banjir di lantai tiga saat musim hujan, air dari lantai tiga merembes ke lantai satu dan dua melalui dinding-dinding bangunan.
“Kondisinya sangat tidak layak. Jika ini dibiarkan tanpa ada perbaikan fisik gedung Pasar Tunjungan, sangat membahayakan bagi pemilik stand yang masih bertahan di Pasar Tunjungan.” ujarnya kepada wartawan usai sidak Pasar Tunjungan di Surabaya, Senin (25/11/19).
Ia menambahkan, pihak PD Pasar Surya juga masih memungut biaya retribusi kepada pemilik stand Pasar Tunjungan, meskipun hak pemilik stand tidak pernah terpenuhi seperti, permintaan perbaikan gedung.
Selain perlu perbaikan, kata Jhon Thamrun, pengawasan terhadap rutinitas Pasar Tunjungan pun sangat lemah, sehingga banyak stand yang beralih fungsi.
Dari sekitar 200 stand yang ada, saat ini hanya 15 pemilik yang berlantai 1, kondisi masih cukup ramai. Hanya saja para pedagang layaknya pasar, justru didominasi warung-warung kopi sebagai lokasi jujugan istirahat para pegawai kantor disekitar pasar
“Ini kan secara tidak langsung menyiratkan jika pasar ini berubah fungsi. Beberapa malah ada yang tidur di area yang sudah disiapkan untuk rebahan,”kata Jhon Thamrun.
Di lantai dua, kondisinya lebih memprihatinkan lagi. Hanya ada satu pemilik stand dengan sektor usaha lelang yang bertahan di sana. Ruangan lainnya sudah berantakan dan kotor karena ditinggalkan pemiliknya bertahun-tahun lalu.
Sampai ke lantai tiga, lantai tertinggi di pasar Tunjungan, suasana yang ada sangat menyeramkan. Tidak ada lagi sekat-sekat seperti pasar. Yang ada hanya satu lantai luas yang kotor tidak terawat.
Dalam momen sidak kali ini, kata Jhon, pihaknya telah membuat beberapa catatan khusus. “Kenapa kondisi begini diabaikan oleh PD Pasar Surya? Para pedagang ini membayar retribusi bulanan.
Dulu mereka juga beli stand ini tanpa batas waktu pemakaian. Ada yang beli seharga 6,5 kilogram emas di tahun 1979, ada yang beli harus jual rumah di Darmo Satelit, ada pula yang mengaku beli di tahun 2000-an seharga 400 juta Rupiah,” cetusnya.
Komisi B DPRD Surabaya pun memastikan akan memanggil pihak-pihak terkait. “Plt Dirut, Kabag Perekonomian, bahkan hingga Asisten II akan kita panggil untuk mengurai masalah Pasar Tunjungan yang sudah berlarut ini,” pungkas pria yang akrab disapa JT ini.
Sementara itu, Kepala Pasar Tunjungan, Hari, mengaku jika dirinya sudah pernah mengajukan permohonan renovasi ke pihak direksi PD Pasar Surya. Hanya saja, belum membuahkan hasil.
“Terakhir itu renovasi tahun 2017. Tambal sulam seng-seng atapnya,” ujarnya.
Pada tahun 2018 pihaknya mengaku pernah mengajukan renovasi. Namun belum direalisasikan. “Mungkin karena tahun-tahun ini kondisi PD Pasar sedang susah Mas,”ungkap Hari.(Tris)