
KJ, Surabaya – Politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kota Surabaya, Vinsensius Awey angkat bicara soal ‘Bau Sampah’ di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang diutarakan oleh Gubernur Jatim, Kofifah Indar Parawansa.
Wakil Ketua DPD NasDem Kota Surabaya, Vinsensius Awey mengatakan, penyampaian Ibu Gubenur Jatim jangan lantas diartikan adanya keinginan beliau untuk semena mena memindahkan lokasi bertandingnya Piala Dunia U-20.
“Apa yang disampaikan beliau itu adalah bentuk perhatian dan sayangnya beliau kepada kota Surabaya, yang merupakan ibukota provinsi Jawa Timur,” ujarnya saat tele confrence dengan Media, Senin (04/11/19).
Ia menambahkan, Surabaya itu tidak hanya dimiliki oleh Pemkot Surabaya, akan tetapi juga dimiliki oleh Provinsi Jawa Timur karena berdasarkan teritorial, Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur.
Gubenur dan kita semua, kata Bang Awey sapaan akrab Vinsensius Awey, tentu tidak ingin kalau nantinya nama Surabaya tercoreng dengan adanya protes official, pemain ataupun penonton dari berbagai negara terkait kondisi stadion GBT yang ada saat ini.
“Persoalan fisik bangunan dan sarana prasarana GBT saat ini tidak diragukan, dan bahkan adalah yang terbaik dibandingkan stadion stadion lainnya di Jawa Timur.” tegas Awey, mantan anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya tersebut.
Vinsensius Awey, Calon Walikota Surabaya ini menerangkan, namun yang jadi masalah adalah bau tidak sedap yang muncul dikarenakan berdekatan dengan TPA Benowo, serta sedikit akses jalan menuju lokasi yang belum berjalan baik (bottle neck).
“Itu poin nya, artinya kita juga harus realistis dan jangan hanya mikirkan “kebanggaan atau prestisius” semata bagi Pemkot atau masyarakat kota surabaya, apabila kota Surabaya sebagai tuan rumah penghelatan dunia saja, namun juga perlu dipikirkan dengan baik kondisi stadion GBT yang ada saat ini.” terangnya.
Awey kembali menambahkan, bisa- bisa yang reaktif dan emosional atas pernyataan bu Gubenur itu belum tentu mereka adalah orang orang yang pernah ke lokasi GBT, sehingga tidak pernah merasakan bau tidak sedap yang muncul saat bau penumpukan sampah terbawa angin menuju stadiun GBT, ujar Wakil ketua DPD Nasdem Surabaya tersebut.
Dengan demikian, jelas Awey, apa yang disampaikan oleh Gubenur tidak lantas membuat jajaran Pemkot reaktif, emosional, dan baperan seperti, itu.
“Dan jangan sampai pula berpikir seolah-olah Gubernur ingin menghentikan kebanggaan pemkot maupun warga kota Surabaya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dengan memindahkan lokasi pertandingan. Justru pernyataan gubenur dijadikan sebagai alarm diawal untuk Pemkot mengantisipasinya.” ungkapnya. (Tris)