PPP: Walikota Perlu Terobosan Baru Dalam Membangun Kota Surabaya 

KJ, Surabaya – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Surabaya berharap, Walikota Surabaya Eri Cahyadi mempunyai terobosan baru dalam program pembangunan kota Surabaya.

Ketua PPP Kota Surabaya, Buchori Imron mengatakan, saat pembahasan Raperda APBD Kota Surabaya Tahun 2022, kami menilai Walikota harus memiliki terobosan baru dalam merealisasikan pembangunan kota kedepan.

Misalnya, kata Buchori Imron yang juga anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya ini, kedepan anggaran pembangunan sepertinya tidak bisa lagi mengandalkan dari APBD, melainkan saat merealisasikan pembangunan fisik misalnya, Pemkot Surabaya bisa bekerjasama dengan pihak ketiga.

“Contoh, rencana pembangunan rumah sakit di wilayah Surabaya Timur itu bisa dikerjasamakan dengan BUMN dalam, Pemkot Surabaya menyediakan lahan jadi bisa cepat terealisasi. Nah kalau mengandalkan APBD, terlebih selama dua tahun ini PAD kita turun akibat pandemi ya akan jebol APBD kita untuk pembangunan.” Ujarnya di Surabaya, Selasa (09/11/21).

Ia menjelaskan, sekelas Surabaya yang harus bersaing dengan kota-kota bukan hanya di Indonesia tapi juga kota di dunia, saat ini tidak bisa lagi mengandalkan APBD setiap merealisasikan pembangunan kotanya. 

Oleh karena itu, jelas Buchori Imron, kami berharap kepada Eri Cahyadi mencari terobosan-terobosan dalam hal ini paling tidak, bagaimana Pemkot Surabaya membentuk kerjasama dengan pihak ketiga. Contohnya ya itu tadi, bangun rumah sakit bertaraf internasional kerjasama dengan BUMN. 

“Kalau BUMN yang bangun itu bisa cepat selesai, dan sekaligus bisa dimanfaatkan. Nah jika memakai APBD maka pembangunannya akan lama selesai, contohnya bangun RS Soewandi yang berjalan cukup lama.”terang Abah Buchori, sapaan Buchori Imron.

Contoh lain pembangunan pasar, kata Buchori Imron, Pemkot Surabaya bisa menjalin kerjasama dengan pihak ketiga baik itu BUMN, swasta, atau pengusaha nasional. Coba bayangkan, dari delapan BUMD di Surabaya hanya BUMD pasar yang merugi terus kinerjanya. Lantas bagaimana akan membangun pasar baru yang berkelas internasional jika dana untuk membangun minus.

“Maka itu perlu adanya pihak ketiga, tidak 100% pembangunan pasar menggunakan APBD.”terang Buchori Imron.

Dirinya kembali mengatakan, pentingnya kerjasama dengan pihak ketiga misal membangun rumah sakit dan pasar, nanti tentu akan di manajemen kan oleh tenaga ahli dan profesional. 

“Jadi perlu terobosan baru Walikota Surabaya dalam setiap mewujudkan program pembangunan kota, tidak lagi mengandalkan APBD tapi bisa kerjasama dengan pihak ketiga.”ungkapnya.(Trs)

Bagikan

Tinggalkan Balasan