Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Batu, Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo: Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Jadi Fokus Utama

Wali Kota Nurochman dan Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, kserta Forkopimda Kota Batu saat kegiatan sidang istimewa Paripurna DPRD Kota Batu menyambut HUT RI ke 80. (Ist)

Kabarjagad, Kota Batu — Suasana khidmat menyelimuti Ruang Sidang Paripurna DPRD Kota Batu saat Wali Kota Nurochman dan Wakil Wali Kota Heli Suyanto, bersama jajaran Forkopimda, mengikuti Rapat Paripurna Istimewa pada Jumat pagi (15/8). Acara serentak di seluruh Indonesia ini digelar dalam rangka menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dan mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI.

Pidato yang disiarkan langsung dari Jakarta ini menjadi sorotan utama, karena di dalamnya Presiden Prabowo Subianto memaparkan laporan kerja pemerintahannya yang genap 299 hari sejak dilantik pada Oktober 2024. Dengan tema HUT RI “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, pidato Presiden tak hanya berisi pencapaian, tetapi juga ajakan untuk terus mengawasi jalannya pemerintahan.

Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Jadi Prioritas

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan sejumlah capaian strategis. Sektor ekonomi menjadi salah satu yang paling menonjol. Pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2025 mencapai 5,12%, diiringi dengan realisasi investasi yang melampaui target APBN, yakni Rp942 triliun. Angka ini naik 13,6% dari tahun sebelumnya dan berhasil menciptakan 1,2 juta lapangan kerja baru.

Tak hanya itu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu pilar utama yang disebut Presiden. Program ini kini telah menjangkau 20 juta anak sekolah, anak prasekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui. Lebih dari sekadar program, MBG juga menjadi mesin penggerak ekonomi dengan melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak, dan UMKM serta menciptakan 290 ribu lapangan kerja di dapur-dapur komunitas.

Swasembada Pangan dan Pemerataan Ekonomi

Pemerintahan Prabowo juga memfokuskan diri pada kemandirian pangan. Kebijakan seperti penyaluran pupuk yang lebih efisien dan peningkatan harga beli gabah menjadi Rp6.500/kg menunjukkan komitmen nyata. Hasilnya, cadangan beras nasional mencatat rekor tertinggi dalam sejarah, mencapai 4 juta ton.

Guna memeratakan ekonomi di level akar rumput, Presiden juga mengumumkan keberhasilan pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan. Koperasi ini diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi lokal dan penjamin ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau.

Pendidikan dan Kesehatan Jadi Fondasi Masa Depan

Dalam sektor pendidikan, fokus pemerintah tak hanya pada pembangunan fisik, tetapi juga pada kualitas. Pidato Presiden menyebutkan renovasi 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah, pembangunan 100 Sekolah Rakyat bagi keluarga kurang mampu, serta pendirian 20 Sekolah Unggul Garuda dan 80 Sekolah Unggul Garuda Transformasi. Tak ketinggalan, 148 program studi kedokteran baru juga dibuka untuk mencetak lebih banyak tenaga medis.

Di sektor kesehatan, layanan cek kesehatan gratis telah dimanfaatkan oleh lebih dari 18 juta warga, diiringi dengan peningkatan kelas 66 rumah sakit dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur sebagai pusat layanan medis internasional.

Penegasan dan Penutup Pidato

Menjelang akhir pidatonya, Presiden memberikan pesan yang tegas kepada seluruh elemen bangsa. “Jangan berhenti kritik, harus berani koreksi, mengawasi, tidak ada yang boleh merasa lebih kuat dari hukum,” ungkapnya.

Pidato kenegaraan ini ditutup dengan kalimat penutup yang menyentuh, menegaskan tujuan luhur kemerdekaan Indonesia. “Ben wong cilik iso gemuyu”, agar rakyat kecil dapat tersenyum, menjadi pesan utama dari pidato tersebut, sekaligus penutup yang disambut dengan tepuk tangan meriah. (Fr)

Bagikan

Tinggalkan Balasan