Jajaran Bhayangkari Jatim didampingi Ketua Bhayangkari Kota Malang Kota Ny. Nany Nanang dan Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Nanang Haryono saat menjenguk Anggota Bripka Hegy Triatha yang menjadi korban aksi demo. (Ist)
Kabarjagad, Kota Malang – Wujud kepedulian dan solidaritas ditunjukkan oleh Pengurus Bhayangkari Daerah Jawa Timur saat menjenguk Bripka Hegy Triatha, anggota Polresta Malang Kota yang menjadi korban aksi demo, di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang, Kamis (11/9/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari Program Bhayangkari Peduli.
Bripka Hegy mengalami patah tulang bahu kiri setelah menjadi korban dalam aksi demo yang terjadi di Mapolresta Malang Kota pada 30 Agustus lalu. Sejak insiden tersebut, ia telah menjalani perawatan intensif selama 12 hari, termasuk operasi pemasangan enam plat screw.
Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Pengurus Bhayangkari Daerah Jawa Timur, Ny. Vitha Pasma Royce, bersama empat perwakilan Pengurus Bhayangkari Daerah Jawa Timur (Ny. Silvana Robert, Ny. Wulan Dirmanto, Ny. Ayik Widiatmoko, dan Ny. Nana Suryo). Mereka didampingi oleh Ketua Pengurus Bhayangkari Cabang Kota Malang Kota, Ny. Nany Nanang, serta jajarannya.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan memberikan dukungan moril, semangat, dan motivasi kepada Bripka Hegy dan keluarganya. “Ini adalah bentuk kepedulian dan solidaritas kami. Selain memantau perkembangan kesehatannya, kami juga mendoakan agar Bripka Hegy segera pulih kembali,” ungkap Ny. Nany Nanang usai mendampingi rombongan.
Ia menambahkan bahwa Bhayangkari berkomitmen untuk selalu mendampingi keluarga besar Polri dalam suka dan duka. Ny. Nany juga memberikan pesan khusus kepada istri Bripka Hegy yang juga anggota Bhayangkari agar tetap kuat.
“Kami berpesan agar tetap kuat mendampingi suami, jangan merasa sendiri karena keluarga besar Bhayangkari selalu ada untuk saling menguatkan,” ujarnya.
Sebagai simbol kebersamaan, rombongan juga menyerahkan bingkisan dan doa bersama. Kondisi Bripka Hegy saat ini sudah berangsur membaik meski masih memerlukan perawatan medis ketat. “Syukur alhamdulillah kondisinya semakin stabil, meski masih butuh perawatan intensif,” tutup Ny. Nany Nanang. (fr)
