Kabarjagad, Lamongan – Sejak Jembatan Ngaglik 1 (Balun) di jalan nasional ambles Selasa (29/3/2022), membuat pengendara memilih jalur alternatif. Terlihat sejumlah kendaraan besar melintas di ruas jalan Kabupaten. Bahkan terlihat truk besar nekat melintas jalur protokol di pusat Kota Soto. Padahal ruas jalan tersebut tak mampu menahan beban kendaraan bertonase besar tersebut.
Imbasnya beberapa titik jalan Kabupaten mengalami ambles. Pantauan dari awak media, jalan di Desa Balungtawun, Kecamatan Sukodadi ambles. Selain itu, kerusakan semakin parah terlihat di jalan Desa Menongo, Sukodadi.
KBO Lantatas Polres Lamongan Iptu Asik menjelaskan, selama tiga hari ini pengalihan arus, terdapat tiga truk mengalami ambles. Selain di ruas jalan Desa Menongo dan Balungtawun, Jalan Soko Karangbinangun juga mengalami ambles.
‘’Saya harap truk yang bermuatan besar agar melalui Jalan Deandles atau jalan provinsi atau jalan kabupaten lainnya,’’ harap KBO Lantatas Polres Lamongan Iptu Asik.
Kepala Dinas PU Bina Marga Sujarwo memantau setelah jembatan jalan Nasional ambles membuat jalan Kabupaten terdampak akibat pengalihan arus. Dia menjelaskan, jalan Kabupaten sebagai alternatif masih berstatus kelas III. Meliputi Jalan Sugio – Kedungpring ke arah Kecamatan Mantup. Serta beberapa ruas jalan kabupaten lain yang menjadi alternatif.
‘’Jalan Kabupaten sekarang ini masih proses perbaikan. Tapi sekarang ada kendaraan besar yang masuk, sehingga tambah parah,’’ terang Jarwo, sapaan akrabnya.
Dia berharap kesadaran dari sopir kendaraan tonase besar ditingkatkan, agar melintas di Jalan Deandles dan jalan provinsi atau kabupaten lainnya. Sedangkan, lanjut dia, dari arah Surabaya atau Gresik bisa melalui jalur selatan. Sehingga tidak masuk ke jalan Kabupaten. Jika dibiarkan maka menyebabkan jalan Kabupaten bergelombang & rusak.
‘’Kalau melintas di sini, tentunya jalannya sangat berbeda kelasnya,’’ imbuhnya.
Selain itu, banyak bus dan truk yang melintas di pertigaan Jalan Plembon menuju ke Unisda Sukodadi. Padahal, menurut dia, sejumlah titik di jalan tersebut sudah mengalami kerusakan. Selain itu, jalan yang sempit memicu kemacetan arus lalu lintas (lalin).
‘’Ditambah lagi, jembatan sekarang ini sebagian mengalami kerusakan,’’ katanya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan sidak perbaikan jembatan Ngaglik 1 bersama dengan Kepala BBPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional) Jawa Timur-Bali, dan Bupati Lamongan. Beliau ingin memeriksa terkait pengalihan arus guna mengurai kemacetan, sehingga suplai logistik di Jawa dan sekitarnya tetap dapat berjalan dengan aman.
“Koordinasi berikutnya adalah bahwa ada pengalihan lalu lintas yang bisa menjaga suplai logistik aman, karena yang melewati sini bukan hanya untuk masyarakat Jatim, tapi juga logistik untuk masyarakat Bali, NTB, dan Indonesia Timur yang dibawa melalui Tanjung perak. Pengalihan melalui pantura, di sini satu arah juga. Saya mohon masyarakat untuk bersabar,” kata Bu Khofifah.
Tidak hanya meminta masyarakat agar bersabar, Bu Khofifah juga meminta masyarakat untuk memberikan kerjasama yang baik agar perbaikan ini dapat dilakukan dengan cepat.
“Insya Allah H-10 sebelum lebaran sudah siap untuk bisa digunakan kembali. Mohon doanya semua, mudah-mudahan lancar dan bisa memberikan layanan kembali sebaik mungkin untuk seluruh masyarakat,” tambahnya. (hms/aj)