Kabarjagad, Tarakan – Wali Kota Tarakan, dr.H.Khairul,M.Kes., membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi yang diikuti oleh para tenaga kerja usia produktif.
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Lembaga Latihan Kerja (LLK) Tarakan mulai Selasa, 8 Maret 2022, hingga 1 bulan ke depan.
Di samping diikuti oleh warga Tarakan, pelatihan ini juga diikuti oleh peserta dari Kabupaten yang ada di Kalimantan Utara.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan apresiasi atas digelarnya pelatihan yang dibiayai oleh APBN ini. Pelatihan ini, dinilainya, relevan dengan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh pasar. Ia pun berharap semoga dengan pelatihan ini dapat mengurangi angka pengangguran yang ada dan mampu membuka jalan bagi kesejahteraan.
Disamping itu,Walikota mendorong Lembaga Latihan Kerja (LLK) untuk bisa menciptakan wirausahawan di Kota Tarakan, dan mengajak seluruh masyarakat untuk merubah pola pikir agar tidak terus berharap anak-anak menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Selama ini masyarakat masih berpikir anak nya lulus sekolah bisa menjadi ASN, kalau gak bisa jadi honor gak apa-apa. Jarang anak-anak berpikir kalau selesai pendidikan mau menjadi dokter, menjadi guru. Padahal terbuka lapangan kerja diluar pemerintahan.harapannya setelah mendapatkan keterampilan bisa membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan baru”,ujarnya.
“Kalau kita lihat secara nasional masih ada 9, 1 juta di Kaltara 4,9 persen dan di Tarakan 4,49 persen atau sekitar 20 ribuan lebih. Alhamdulillah di Tarakan bisa menurun tingkat pengangguran 2018 sebesar 5,49 persen dan sekarang menjadi 4,49 persen turun 1 persen meskipun didera pandemi selama 2 tahun masih bisa ditekan,” ungkap Walikota.
Dijelaskannya,sekarang Kota Tarakan sedang kekurangan tenaga tukang bangunan dan elektromedik. Tenaga elektromedik ini, sangat dicari rumah sakit karena langka.
Untuk bisa menjadi orang kaya, jangan menjadi pegawai pemerintahan tetapi berwirausaha. Untuk mendukung itu, diperlukan kompetensi hal ini harus menjadi perhatian Lembaga Latihan Kerja.
“Membuka usaha dibutuhkan konsisten. Mumpung masih muda mulailah membuat usaha jatuh bangun itu biasa. Kalau mau jadi orang kaya jadilah pengusaha jangan jadi ASN,” tegas dr.H.Khairul.M.Kes.
Menghadapi dua mega proyek besar yaitu Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Walikota meminta kepada Lembaga Latihan Kerja (LLK) membuat pelatihan sesuai dengan kebutuhan pasar. Paling tidak tenaga kerja yang disiapkan memiliki kompetensi.
“Antisipai KIPI kedepan tentu kita mempersiapkan diri dari sekarang dengan membuat pelatihan sesuai kebutuhan disana. Maka tugas LLK mempersiapkan kebutuhan pasar, jangan semua bye projek maksud saya supaya yang kita kerjakan bermanfaat,” tutur dr.H.Khairul.M.Kes.
Begitu juga perguruan tinggi, dikatakannya bisa membuka jurusan sesuai dengan kebutuhan pasar yang diperlukan dunia industri, supaya lulus mampu dan siap bekerja.
“Sekarang di pemerintahan yang kita butuh lulusan akuntansi karena bendahara kurang, tapi yang ada malah banyak jurusan manajemen yang gak singkron kan sayang,” tambah dr.H.Khairul.M.Kes.
Sementara itu, 2022 ini, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Lembaga Latihan Kerja Kota Tarakan melaksanakan 28 pelatihan yang dibiayai APBN melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda dan 1 pelatihan dari APBD Kota Tarakan,Ungkap Walikota.(hms/mis)