Walikota Dan Ketua DPRD Duduk Bersama Mahasiswa Di halaman Balai kota Surabaya

Kabarjagad, SurabayaKelompok Cipayung plus kota Surabaya yang terdiri dari mahasiswa HMI, PMII, GMNI, GMKI, IMM dan SEMMI menggelar aksi demo di depan kantor Balai Kota Surabaya. Mereka ingin bertemu Wali Kota Surabaya dalam menyampaikan tuntutannya.

Adapun beberapa poin tuntutan aksi tersebut:

1. Menolak kenaikan BBM. Apapun alasannya, kenaikan tersebut berdampak pada segala lini.

2. Menolak Kenaikan Minyak Goreng tentu semuanya rugi termasuk pelaku Ekonomi.

3. Menolak 3 Periode atau Pengunduran masa jabatan Presiden, Isu kenaikan BBM dan minyak goreng hanya sebuah gaya politik untuk memuluskan jalannya 3 Periode atau Pengunduran masa jabatan.

4. Menolak  kebijakan kenaikan PPN.

5. Perlunya ada kajian ulang terhadap IKN oleh pemerintah terkait UU dan dan dampak sosial Bagi masyarakat sekitar dan dampak terhadap ekonomi Masyarakat saat ini.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua DPRD Surabaya menemui para peserta aksi dan duduk bersama di halaman Balai Kota.

“InsyaAllah akan saya kawal dan akan saya sampaikan kepada Pemerintah Provinsi dan juga Pemerintah Pusat. Terkait minyak goreng, kebijakan ini adalah kebijakan pusat, tugas kita mengawasi dan mengawalnya supaya tersalurkan ke pasar-pasar,” kata Eri.

Senada dengan itu, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono juga menemui peserta demo dan akan mengawal aspirasi masyarakat.

“Kita bertemu Pak Wali Kota memberikan jaminan akan kebijakan yang pro rakyat, DPRD akan mengawal Pemkot. Melalui saluran legislatif, juga kita semua berharap situasi saat ini dililit masyarakat surabaya bisa ditangani sebaik-baiknya,” ucapnya.

Sementara itu Rafi seorang mahasiswa yang ditemui awak media mengatakan terkait kenaikan PPN 11% yang dimana tidak tepat, memang ekonomi di Indonesia ini belum baik sehingga perlu ada kajian lebih terperinci oleh kementerian keuangan dan jajaran yang terkait.Sehingga untuk masalah PPN ini juga di pertimbangkan hinga tidak salah target.

Ia pun menambahkan adapun harga BBM dimana mulai hari ini, harga Pertamax mulai naik dan memang ketersediaan Pertalit dan Solar mulai berkurang, sehingga bukan hanya masyarakat yang klaster menengah ke atas aja yang diangap oleh orang awam masalah. Pertamax ini adalah klasternya orang kelas menegah ke atas akan tetapi bahan bakar minyak yang non subsidi ini di kurangi,untuk Solar pun juga sama.

“Menginggat kita juga akan mendekati hari raya Idul fitri perlu adanya langka cepat dan taktis dimana BBM ini juga harus dilibatkan ketersediaanya, kita buktikan kita lihat apa masalah BBM ini terselesaikan,”ucapnya.

Ia juga mengatakan kami dari Cipayung plus Surabaya berharap aspirasi yang kita sampaikan kepada Walikota Surabaya, Kapolrestabes dan DPRD Kota Surabaya yang tadi menjanjikan untuk menjamin mengawal ini sampai isu Nasional ini bisa terealisasikan.

“Dan apa bila di kemudian hari tuntutan kita tidak ada tindak lanjut dari Pemerintah Kota Surabaya, saya yakin 100% teman teman Cipayung plus Surabaya menambah lebih dan lebih massanya, harapanya bisa di aspirasikan sampai ke pusat dan kita juga bersama sama ingin dilibatkan dalam hal untuk di kota Surabaya khususnya minyak goreng,”katanya.(djp) 
 

Bagikan

Tinggalkan Balasan