Bupati Bojonegoro Apresiasi Silaturahmi Program One Pesantren One Product

KJ, Bojonegoro – Program one pesantren one product sebelumnya telah dilaunching oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa secara offline dan online pada Desember 2020 lalu di Kota Surabaya.

Dalam upaya memberdayakan ekonomi para santri, khususnya di Kabupaten Bojonegoro, pemkab memberikan respon yang sangat luar biasa.

Di Bojonegoro sendiri terdapat 278 pondok pesantren, tugas kita yakni bagaimana caranya menjadi skala prioritas masuk ke dalam bagian pelaksanaan program Provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten Bojonegoro.

“Atas nama Pemkab Bojonegoro kami mengucapkan terimakasih, sungguh suatu kebangaan dan dirasa Bojonegoro perlu menjadi role mode sebagai program dari Jawa Timur,” ungkap Bupati Anna.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, secara regional bagian bakorwil Bojonegoro meresinasi sudah cukup kuat untuk membangun satu semangat sinergitas antara seluruh pesantren dan ekosistemnya.

Di antaranya, ada pesantren premier dan santri premier, sosio premier dengan melihat data-data secara nasional dan global.

“Kita bisa melihat bahwa di antara organisasi Konferensi Islam Indonesia ini bahwa skala ekonomi terbesar,” sambung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Di tahun 2030, Indonesia menjadi kekuatan 7 besar ekonomi dunia. Prediksi tahun 2050 Indonesia masuk 4 ekonomi terbesar di dunia. Di sisi lain bisa melihat bagaimana sesungguhnya negara lain. Seperti Thailand visinya menjadi bagian dari kekuatan restoran halal dunia, Korea menjadi destinasi wisata halal dunia.

Kemudian Jepang kontributor produk halal saat pandemi tahun 2020, artinya halal produk yang sesungguhnya sudah di dalam persetujuan menjadi pengakuan penting.

“Asia Pasifik di tahun 2030 ini kemungkinan kebutuhan produk halal hingga 62 persen. Ini adalah sebuah potensi besar pasar dunia apabila digandeng dengan founder ALIBABA,” imbuhnya.

Tahun 2030 nantinya 99 persen perdagangan UKM akan dilaksanakan online, 80 persen kekuatan ekonomi global akan berada pada roda UKM dan 85 persen akan dengan e-commerce.

“Semua harus ditelaah menjadi satu kesatuan. Jika dibesarkan one pesantren one product ingin membangun satu sistem ekonomi berbasis pesantren maka harus konfiden pelaku UKM akan menjadi back bone dari ekonomi di tahun 2030,” tandasnya.

Tak hanya menyampaikan apresiasi terhadap program kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada pemberdayaan pondok pesantren. Di lokasi yang sama, Bupati Bojonegoro beserta Gubernur Jawa Timur juga turut melakukan peninjau langsung beberapa program atau produk OPOP.(im)

Bagikan

Tinggalkan Balasan